Sejarah Palimo, dari Benteng Pertahanan Serangan Udara Hingga Perbatasan Palembang-Musi Banyuasin

Ada makna tersembunyi dari penyebutan nama Palimo. Lokasi ini menjadi salah satu yang ramai di Palembang karena adanya keberadaan pasar tradisional.

Editor: Refly Permana
dok.sripoku.com

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kawasan KM 5 pastinya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota Palembang.

Terletak di tengah kota, sudah tentu kawasan ini ramai dengan berbagai aktivitas masyarakat.

Uniknya, warga kota Palembang justru sering menyebut kawasan KM 5 dengan nama 'Palimo'.

Bahkan sebutan itu juga menyasar ke hal-hal yang identik dengan kawasan KM 5.

Seperti PD pasar Palembang Jaya Unit KM 5.

Sesuai dengan namanya, pasar ini terletak di KM 5.

Namun bila ada menyebut nama asli dari pasar ini,  pasti banyak yang agak bingung dimana lokasinya.

Hal berbeda justru akan terjadi saat anda menyebut nama 'Pasar Palimo'.

Sudah pasti tidak sulit bagi anda mendapat arahan untuk bisa sampai kesini.

Tak hanya pasar, hal lain yang identik dengan Palimo adalah angkotnya.

Dengan ciri khas berwarna merah, sudah jelas di depan dan belakang angkot tertera tulisan Ampera-KM 5.

Artinya jurusan angkot itu dari jembatan Ampera menuju ke kawasan KM 5 dan sebaliknya.

Namun kernet angkot justru lebih sering meneriakkan 'palimo, palimo, palimo' saat sedang mencari penumpang.

Sehingga sebutan angkot Palimo lebih familiar bagi masyarakat dari pada angkot KM 5.

Rupanya ada kisah menarik dari nama Palimo yang sangat akrab di telinga masyarakat kota Palembang.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved