6 Strategi untuk Otak agar Lebih Tenang dan Panjang Umur: Dengarkan Sinyal Tubuh. . .

Banyak orang berasumsi bahwa terus menggunakan otak secara aktif akan menjaga ketajaman otak, bahkan sampai usia senja.

Editor: Bejoroy

"Salah satu cara untuk mengenali bahwa kita akan berjalan seribu mil per jam adalah dengan memperhatikan pikiran kita," katanya.

"Jika kamu tidak benar-benar mendengarkan, atau tidak memperhatikan dengan benar lawan bicaramu, itu bisa menjadi peringatan untuk hadir dan memperhatikan utuh agar tidak ketinggalan momen,” imbuh Klatt.

3. Buat grafiknya
Latihan sederhana dapat menguraikan secara gamblang apakah kita benar-benar menjalani kehidupan yang kita inginkan.

Klatt menyarankan untuk membuat dua diagram lingkaran, satu untuk menunjukkan bagaimana kita ingin membagi 24 jam dalam hari, dan satu lagi untuk menunjukkan bagaimana kita benar-benar menghabiskan waktu.

Meskipun dalam rinciannya termasuk waktu di luar jam kerja, namun sering kali kamu tak benar-benar bebas dari pekerjaan.

"Tetapkan waktu terbuka dengan sengaja setiap hari, jadi ini bukan untuk X, Y, atau Z, bukan untuk berolahraga, bukan untuk membaca, tetapi untuk waktu bebas, itu juga dapat membantu," kata Klatt.

Selama kamu menjalani ini, penting untuk menetapkan batasan dan dengan sadar mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu memang harus meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Ia menyebutkan, banyak orang yang merasa tidak butuh waktu untuk berhenti karena mereka merasa buruk jika tidak produktif menggunakan waktu mereka. Padahal, tubuh dan pikiran kita juga butuh bersantai.

4. Pikirkan tentang makanan
Kita sering memperhatikan asupan yang kita makan, tetapi tidak pernah menyadari bagaimana atau di mana kita makan.

Meskipun boleh saja untuk menikmati makanan yang tak berkalori dari waktu ke waktu, mungkin yang terbaik adalah menghindari ngemil tanpa sadar, misalnya saat kamu menonton televisi.

Klatt menyarankan, agar tak terlalu memikirkan kalori dari makanan ataupin cemilan yang kita lahap. Melainkan menikmati saat-saat memasukkan makanan itu ke dalam mulut.

5. Kenali gejala tubuh mulai kelelahan
Banyak orang tidak mengakui kelelahan. Akan lebih baik bila kamu mengenali tanda-tanda kelelahan sebelum mulai dapat membantu menilai ulang dan memprioritaskan kembali mana yang perlu dikerjakan.

Gejalanya bisa meliputi kelelahan emosional, kurangnya rasa pencapaian pribadi, kurangnya kegembiraan, dan perasaan kurang nyaman.

“Itulah titik di mana kamu harus mundur sebelum sampai ke titik di mana kamu jadi benar-benar tidak berhasil dalam pekerjaan,” kata Klatt.

6. Cari mentor
Selalu baik untuk belajar dari yang terbaik. Untuk itu, Klatt menyarankan untuk membaca buku tentang perhatian dan meditasi. (Dia menyarankan buku “Wherever You Go, There You Are” karya Jon Kabat-Zinn).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved