Terjaring Operasi Zebra 2019, Inul Daratista Menangis dan Menutup Mukanya
Beragam ekspresi diperlihatkan pengendara ketika terjaring Operasi Zebra 2019 yang berlangsung di seluruh wilayah Sumsel.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -Beragam ekspresi pengendara selalu saja tersaji ketika terjaring Operasi Zebra 2019.
Ada yang menangis sembari mohon tidak ditilang, ada juga yang mengaku belum tahu akan pentingnya SIM, dan masih banyak lainnya.
Yang terjaring razia juga datang dari beragam kalangan usia, mulai dari pelajar hingga orang tua.
Begitu pula yang bisa dilihat dari aktifitas Operasi Zebra 2019 yang berlangsung di Kayuagung, OKI.
Satuan Lalu Lintas (satlantas) Polres Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Operasi Zebra yang berlangsung selama dua pekan mulai tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2019.
Giat yang rutin dilakukan serentak seluruh Indonesia dengan menerjunkan seluruh anggota Kepolisian lalu lintas Polres OKI, Senin (4/11/2019) sore.
Banyak masyarakat terjaring razia berikut kendaraannya, dan 4 orang pelajar dari SMK N 3 Kayuagung menangis, pasalnya mereka tidak memiliki surat-menyurat berkendara yang lengkap.
Salah seorang pengemudi motor matic bernama Inul Daratista (16) mengaku hanya ingin ke warnet bersama dengan ke-3 orang temannya.
"Awalnya kami tidak mengetahui kalo disini ada razia, jadi kami ya lewat saja.
Sepeda motor ini bukan saya yang mengendarai, tadi kawan saya minjam, tahu tahunya terjaring razia dan ditangkap.
Saya belum punya SIM dan STNK motor, juga gabawa helm karena rencana cuma mau main ke warnet," kata pelajar tersebut sembari menutup muka dan menangis.
Lebih lanjut, pelajar itu pun menangis dan berharap kendaraannya tidak jadi ditilang oleh petugas lalu lintas Polres OKI.
"Pak tolong jangan tilang kami, kami tidak salah," jelas Inul.
Tangisan ke-4 pelajar yang menginjak remaja tersebut menjadi perhatian pengendara yang kena razia lainnya.
Kasat Lantas Polres OKI, AKP Amelia mengatakan pelajar yang terjaring razia itu akan di panggil orang tuanya untuk kemudian diberikan arahan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Mereka harus membayar denda tilang sesuai tarif yang telah ditentukan, proses denda langsung diadakan di tempat,"
"Kemudian pihak keluarga kita hubungi, yang nantinya akan diberikan arahan kepada orangtua nya," jelasnya.