Rektor Unitas: Para Tersangka Penyebab Tewasnya Mahasiswa Pra Diksar Menwa Bukan dari Unitas

Tiga tersangka kasus tewasnya Muhammad Akbar saat mengikuti Pra-Diksar Resimen Mahasiswa (Menwa) di Ogan Ilir Sumatera Selatan sudah diamankan polisi.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/haris widodo
Rektor Unitas (Universitas Taman Siswa), Ki Drs Joko Siswanto (tengah), didampingi oleh Azwar Agus (Dekan Fakultas Hukum Unitas) menegaskan bahwa salah satu TSK bukan berasal dari Unitas. Hal tersebut dikatakannya saat jumpa pers di Universitas Taman Siswa Palembang, Selasa (4/11/2019) 

Diduga, sepatu itu yang dipakai untuk penendangan kepada korban.

"Hasil pertama dilaksanakan visum luar. Karena memang pihak keluarga tidak bersedia. Tetapi setalah dimakamkan korban, karena kasus ini harus ditindaklajuti maka dilakukan otopsi. Dari hasil otopsi ditemukan tanda-tanda kekerasan," tambahnya.

Pihaknya langsung melakukan pemeriksaan serta memeriksa keterangan para saksi. Didapatlah dugaan, ada pemukulan dan penendangan di bagian perut dan belakang.

Ditetapkannya 3 tersangka atas meninggalnya mahasiswa Unitas (Universitas Taman Siswa) beberapa hari yang lalu dan diduga salah satu tersangkanya berasal dari universitas tersebut

Membuat pihak kampus kecewa atas pemberitaan yang beredar bahwasannya tersangka berasal dari Universitas yang berada di kawasan lapangan Hatta Tersebut

"Kami tegaskan bahwa panitia yang penyelenggarakan diksar tersebut bukan dari universitas Taman Siswa kami hanya korban.

Kami tak akan mau memberitahu dari mana panitia tersebut berasal, "ujar Ki Drs Joko Siswanto Rektor Universitas kepada awak media yang melakukan konfresi pers, Senin (4/11/2019).

Ia menambahkan bahwa peristiwa ini barulah pertama kali terjadi selama mengikuti kegiatan menwa tersebut

"Selama ini kita mengikuti kegiatan tersebut tidak terjadi apa-apa, lancar-lancar aja gitu. Dan kegiatanya aktif kegiatan resemen mahasiswa yang ikut setiap tahunnya.

Saya bertanya dengan komandannya bahwa semuanya panitia memenuhi syarat," katanya.

Dalam kegiatannya sendiri Pradiksar dilaksanakan bersama sesama menwa (seniornya) setelah itu baru masuk ketahap selanjutnya peserta yang lolos akan di diksar

"Pradiksar sendiri keempat peserta yang ikut pradiksar diajari oleh sesama menwa atau kakak seniornya," katanya.

Dari keterangannya bahwa kasus yang dialami oleh Akbar ini sendiri akan dikawal sampai tuntas.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved