Mengenal Kelompok WANADRI, Mampu Bertahan Hidup di Hutan Belantara, Pernah Latih Kopassus & Paskhas!
Mengenal Kelompok WANADRI, Mampu Bertahan Hidup di Hutan Belantara, Pernah Latih Kopassus & Paskhas!
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Mengenal Kelompok WANADRI, Mampu Bertahan Hidup di Hutan Belantara, Pernah Latih Kopassus & Paskhas!
Pernah Temukan Thoriq & Pendaki Jambi yang Hilang, Kopassus Pun Belajar dari Sini
SRIPOKU.COM - Mengenal kelompok Wanadri, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung yang pernah temukan pendaki Thoriq di Gunung Piramid dan dua pendaki Jambi yang hilang di Gunung Dempo.
Ternyata beberapa mantan anggota Kopassus atau Komandan Pasukan Khusus juga alumni dari Wanadri.
Seperti diberitakan Sripoku.com, tim Wanadri menjadi salah satu kelompok yang telah menemukan mayat saat pencarian dua pendaki gunung Dempo asal jambi yang hilang.

• Tim Wanadri Kembali Temukan Mayat Kedua, Saat Proses Evakuasi Mayat Pertama Dekat Kawah Gunung Dempo
• Tim Wanadri Turunkan 4 Anggota SRU Menuju ke Titik Mayat, Lokasi 300 Meter di Kawah Gunung Api Dempo
• BREAKING NEWS : Tim Wanadri Pencari Pendaki Hilang di Gunung Dempo Temukan Mayat Dekat Kawah Gunung

Tak hanya itu, tim Wanadri juga rupanya menjadi penemu mayat Thoriq yang hilang di gunung Piramid beberapa waktu lalu.
Tim Wanadri yang diketuai Eko Wahyu Prasetyo kala itu memutuskan untuk melakukan pencarian kembali meski operasi dihentikan oleh tim Basarnas, Minggu (30/6/2019) lalu.
Awal dari keikutsertaan mereka dari informasi media sosial yang banyak beredar.
Karena Wanadri sebagai Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, mereka pun merasa terpanggil untuk ikut melakukan pencarian.
Lalu siapa sebenarnya kelompok Wanadri tersebut?
Melansir wanadri.or.id, organisasi kegiatan alam bebas ini berada di Bandung, Indonesia.
Pada dasarnya, Wanadri adalah kumpulan sekelompok orang yang mencintai kehidupan di alam bebas.
• Fakta-fakta Gubernur Kalteng Ngamuk di Pertandingan Sepakbola, Eks Ussy Sulistiawati Lakukan Ini!
• CPNS 2019 : Catat Dokumen Wajib Termasuk Foto Latar Merah dan Scan KTP, Cara Daftar, Jadwal & Syarat
• Sosok Kas Hartadi yang Cinta Mati dengan Sepakbola, Hingga Namai Anak dengan Legenda Dunia
• Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Tipis, di Patok Harga Rp 763.000 per gram
Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung WANADRI didirikan pada tanggal 17 Januari 1964 oleh 6 orang pemuda “bekas PANDU”, yang kemudian dikenal dengan sebagai Angkatan Pendiri.
Dengan berbekal visi akan pemuda-pemudi Indonesia yang tangguh, tabah, serta percaya pada kekuatan diri sendiri, WANADRI kemudian diresmikan pada tanggal 16 Mei 1964.
Bersamaan dengan peresmian tersebut dikukuhkan juga angkatan kedua dalam organsasi WANADRI, yakni Angkatan Pelopor yang terdiri dari 25 anggota.
Nama WANADRI berasal dari bahasa Sanskerta, wana yang berarti hutan dan adri yang berarti gunung.
WANADRI secara harafiah berarti gunung di tengah-tengah hutan.
•
Tips Menggunakan Medsos Ala Bupati OKU Timur, Kholid: Teknologi Boleh Maju, tapi Tetap Ingat Budaya
•
Wujudkan Hutan Lestari Melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
•
Ekspresi pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, usai memastikan diri merengkuh gelar juara
•
Allahu Akbar Teriak Pratu Suparlan, Kisah Prajurit Kopassus Hadapi 300 Milisi Fretilin Sendirian
Hingga tahun 2013, Anggota Biasa WANADRI yang dilantik melalui Pendidikan Dasar WANADRI telah sebanyak 23 angkatan dengan jumlah lebih-kurang 1000 orang.
Organisasi Wanadri dapat dipandang sebagai suatu “masyarakat Wanadri" adalah organisasi yang memiliki aturan dan norma yang khas, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang senantiasa berlaku dan dihormati oleh anggotanya.
Secara umum, visi Wanadri adalah menjadi sebuah organisasi pendidikan untuk mendidik manusia, khususnya anggotanya, agar mempunyai nilai-nilai yang terkandung dalam Janji dan Hakikat Wanadri.
Tujuannya adalah untuk membentuk seorang manusia yang mandiri, ulet, tabah, Pancasilais sejati, dan percaya pada kekuatan diri sendiri.
Dalam menerapkan tujuannya, terdapat empat kegiatan pokok Wanadri yang meliputi: penjelajahan, pendidikan, integrasi dengan masyarakat, dan perlindungan alam.
Pengembaraan di gunung, hutan rimba yang lebat, jurang yang dalam, tebing terjal, bergulat dengan arus deras, riam dan jeram di sungai, disadari atau tidak, tentu akan memberi pengaruh pada karakter seseorang.
Berbagai rintangan yang dihadapi dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah, tidak mudah putus asa.
Di tengah kebesaran alam, keindahan dan mungkin keganasannya, seorang Wanadri akan menyadari keagungan Tuhan Sang Pencipta.
“Jalan pengembaraan” inilah salah satu cara Wanadri mendidik manusia, khususnya anggota-anggotanya.
Kopassus Belajar dari Wanadri
Ialah Teddy Sutadi Kardin, tukang pisau ini pernah latih Kopassus dan Paskhas.
Lulusan ITB 1976 itu telah aktif di organisasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri sejak 1973.
Pengalamannya sebagai ahli geologi yang biasa hidup berbulan-bulan di dalam hutan kian mengasah kemampuannya di bidang navigasi dan survival.

Selama di hutan, ia mengaku banyak belajar bertahan hidup kepada berbagai suku pedalaman di Kalimantan, Sumatera, dan daerah lainnya.
Di setiap daerah, beberapa dari mereka biasanya dijadikan staf oleh Teddy guna memuluskan tugasnya.
Suku-suku Dayak di pedalaman Kalimantan, ia melanjutkan, tak cuma terampil menjebak aneka satwa yang bisa dimakan dan memilih tanaman untuk obat maupun dimakan.
Semua pengetahuan dan pengalaman itu kemudian ia tularkan kepada para prajurit Yon 328 ketika mulai menjadi pelatih sejak awal 1988.
Begitu juga saat tim peneliti Ekspedisi Lorentz 1995 disandera Organisasi Papua Merdeka pimpinan Kelly Kwalik di Mapenduma, Papua.
Prabowo, yang saat itu menjadi Komandan Kopassus dengan pangkat brigadir jenderal, meminta Teddy turut membantunya.
Dalam operasi yang diikuti beberapa satuan elite dari negara lain, seperti SAS Inggris, itu, ia membuatkan peta navigasi dengan skala 1 : 50 ribu.
Dengan peta operasi yang dibuatnya, ia berhasil meyakinkan para perwira pasukan elite yang terlibat agar tidak terkecoh oleh gerakan sinyal dari pemancar satelit.
Hasilnya, pada 15 Mei 1996, 10 dari 12 peneliti berhasil dievakuasi dan diselamatkan.
Atas berbagai sumbangsih tersebut, Teddy dinobatkan sebagai warga kehormatan Kopassus.
•
Kisah Komandan Kopassus Berpangkat Kolonel, Tempeleng Prajuritnya karena Salah Bagi Jatah Beras!
•
Mantan Danjen Kopassus Tersangka Pembatalan Pelantikan Presiden, Rupanya Pernah Dicap Makar
•
Kisah 30 Prajurit Kopassus Terpaksa Pakai Cara Mistis Tumpas 3000 Pemberontak Kongo, Cuma 30 Menit!
•
Akhirnya Dua Jenderal (Purn) Jebolan Kopassus Akan Turun Tangan Terkait Gejolak Papua, Ada Prabowo
•
Pernah Kritik Sri Mulyani, Ekspresi Prabowo Saat Dipanggil Menkeu Jadi Sorotan, Para Menteri Tertawa