Berita Muaraenim
Rumah Rusli dan Desi Rata dengan Tanah Disapu Longsor di Desa Muara Lematang Sungai Rotan Muaraenim
Rumah Pasangan Suami Istri atau Pasutri, Rusli dan Desi warga Desa Muara Lematang Muaraenim ambruk rata dengan tanah disapu longsor.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM -- Satu unit rumah yang didiami Pasangan Suami Istri atau Pasutri, Rusli dan Desi warga Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, ambruk rata dengan tanah disapu longsor.
"Meskipun tidak ada korban jiwa, namun para penghuni terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya," ujar Kades Muara Lematang Hamka S.Pd, Jumat (1/11/2019).
Dikatakan Hamka, bahwa musibah longsor tersebut terjadi sekitar dua hari yang lalu, berawal desanya diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Pada hari kedua hujan tersebut, sekitar pukul 20.00, semua warganya yang rumahnya terletak di pinggiran Sungai Lematang, memilih mengungsi ke rumah tetangganya dan kerabatnya, termasuk keluarga Rusli dan Istri beserta seorang anaknya.
Dan sekitar pukul 22.00, lampu tiba-tiba mati, dan disusul rumah mereka ambruk bersamaan dengan longsornya tanah di tebing Sungai Lematang.
"Mereka (Pasutri) itu, sebelumnya telah mendengar suara seperti akan roboh, makanya mereka memilih mengungsi," kata Hamka.
• Polres Ogan Ilir Tetapkan 3 Orang Tersangka atas Meninggalnya M Akbar Mahasiswa Unitas Palembang
• Baturaja Dapat 8 Rumah Kurang Mampu Calon Pemasangan Listrik PLN Gratis Program One Man One Hope
• Hendra Gunawan Targetkan Jalan dari Simpang Jayaloka ke BTS Ulu Musirawas Rampung pada Tahun 2020
Akibat longsor tersebut, lanjut Hamka, satu rumah milik Rusli (24) telah roboh, sedangkan rumah lainnya seperti
Efendi (32), Arifai (47), dan Martopo (32) warga Dusun 1, Desa Muara Lematang, nyaris roboh karena telah dibibir sungai Lematang.
Bahkan ada satu rumah warganya terpaksa dibongkar setengah untuk menghindari ambruk. Dan permasalahan ini sudah dilaporkannya ke Dinas Sosial Kabupaten Muaraenim.
Hamka berharap kepada Pemerintah Kabupaten Muaraenim dan pihak terkait untuk memberonjong pinggir Sungai Lematang terutama yang ada rumah warga supaya mengantisipasi longsor kembali.
Sebab warga yang terkena longsor tidak mempunyai tanah lain, kalau ada mereka sudah pindah ke tempat yang lebih aman.
"Kasihan warga yang rumahnya ambruk, nyaris hanya sebagian peralatan yang bisa diselamatkan," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Plt Bupati Muaraenim H Juarsah SH, mengaku kaget sebab belum ada laporan dari stafnya atau pihak yang terkait.
Dan jika memang ada, ia akan memerintahkan pihak terkait untuk segera menanganinya.
"O, saya baru tahu, nanti saya perintahkan OPD terkait untuk menanganinya," kata Juarsah.(ari)