Berita Palembang
Dies Natalis ke-59, Rektor Unsri Berharap Karya Penelitian yang Ada Dapat Dimanfaatkan Masyarakat
Memasuki usia ke-59, Rektor Universitas Sriwijaya Prof Anis Saggaff memiliki banyak harapan dan tujuan dalam membangun Unsri yang lebih maju.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Memasuki usia ke-59, Rektor Universitas Sriwijaya Prof Anis Saggaff memiliki banyak harapan dan tujuan dalam membangun Unsri yang lebih maju.
Salah satunya adalah mempatenkan semua karya-karya penelitian atau research agar segera bisa digunakan untuk pengabdian kepada masyarakat.
"Usia Unsri di tahun ini merupakan usia yang cukup dewasa, dan mulai 2016 bahwa kami sudah menggebrak publikasi dan sudah meningkat dan ke depan semua karya-karya research bisa dipatenkan kemudian digunakan dan dimanfaatkan untuk masyarakat," ujarnya, Jumat (1/11/2019).
Periode kedua kepemimpinannya Anis juga akan fokus mengikuti KKNI yang sudah disusun oleh kementrian.
"Kemudian akan mengikuti juga apa yang diminta oleh Presiden yakni perguruan tinggi itu tidak hanya menghasilkan output tapi outcome," katanya.
"Outcome itu adalah hasil karya kita itu memang bisa langsung dinikmati masyarakat sehingga riset ke depan akan saya arahkan kesitu, dan uang yang kita keluarkan itu tidak hanya sebagai wacana untuk keilmuan saja tapi juga untuk masyarakat," jelasnya.
Dan untuk proses pendidikan, pihaknya juga akan segera membedah dimana semuanya harus mengikuti proses dengan baik.
"Sehingga akhir daripada proses itu tidak harus kejar-kejaran ujian akhir jadi ujian akhir itu sebenarnya salah satu cara mereka untuk evaluasi," katanya.
• Kapolsek Tanjung Batu dan Muara Kuang di Lingkungan Polres Ogan Ilir Diganti, Ini Penggantinya
• Mahasiswi Unsri Jurusan Keperawatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Tewas Digilas Truk Tronton
• Rumah Rusli dan Desi Rata dengan Tanah Disapu Longsor di Desa Muara Lematang Sungai Rotan Muaraenim
"Jadi bukannya akhir dari pada suatu proses pendidikan dan saya yakin Universitas Sriwijaya sudah mengarah kesitu. Sudah banyak dosen-dosen yang punya potensi untuk itu dan akan kami tularkan kepada dosen-dosen lainnya," ujarnya.
Untuk pengabdian masyarakat, saat ini seluruh dosen Universitas Sriwijaya wajib mengikuti pengabdian masyarakat.
"Jadi kami buat terintegrasi antara pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat," katanya.
"Sehingga pemerintah daerah itu akan terbantu dengan hadirnya para dosen kemudian mahasiswa mahasiswi kita yang membantu kesulitan masyarakat, memberikan jalan keluar paling tidak memberikan pemikiran dan konsep," ujarnya.
Dengan adanya hal seperti ini secara otomatis akan mengangkat nama Universitas Sriwijaya ke level baik. "Itu yang saya gaungkan ini ke ASEAN, Asia maupun ke internasional," katanya.
Dia mengatakan tugas-tugas untuk mahasiswa jangan sampai mubazir dan harus terkoneksi dengan mata kuliah itu. "Kalau dulu kan tugas-tugas aja gak ada kaitan termasuk research harus terkoneksi," katanya.
Dan untuk mess production pihaknya berencana sudah bekerjasama dengan industri-industri. "Agar bisa dinikmati masyarakat dan membawa revenue bagi peneliti dan Universitas Sriwijaya," ujarnya. (Elm)
Laporan wartawan tribun sumsel.com/Melisa Wulandari