Pulang Kampung ke Pangandaran Mantan Suami Susi Pudjiastuti Ungkap Kenangan, Ini Panggilan Sayangnya
Pulang Kampung ke Pangandaran Mantan Suami Susi Pudjiastuti Ungkap Kenangan, Ini Panggilan Sayangnya
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah atas yaitu SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Karir Bisnis
Keluar dari pendidikan formal, Susi Pudjiastuti menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp 750.000 sebagai modal menjadi pengepul ikan di Pangandaran di tahun 1983.
Bisnisnya berkembang hingga di tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulannya berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."
Bisnis pengolahan ikan Susi ini pun meluas hingga pasar Asia dan Amerika.
• Tebar Pangan Untuk Santri, ACT Sumsel Salurkan 1 Ton Beras ke Ponpes di Ogan Ilir
• Pindah ke Bali Pasca Nikah, Ayu Ting Ting Bocorkan Lokasi Pernikahan, Sosok Calon Suami Terungkap
• Kas Hartadi Lega Babak 8 Besar Digelar dengan Sistem Home Turnamen
Karena hal ini, Susi Pudjiastuti memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat menganggkut produk hasil lautnya sehingga dapat menjaga kesegaran produk ikannya.
Pada 2004, Susi Pudjiastuti memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar menggunakan pinjaman bank.
Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang dia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang dia miliki itu dia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan dari berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.
Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air.
Pada tahun 2008, dia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Susi Pudjiastuti kemudian ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam era Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang secara resmi ditetapkan pada Minggu, 26 Oktober 2014.
Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk sebagai Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan, serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.
Selain hal itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya sebelumnya adalah agar dapat bekerja secara maksimal dalam menjalankan pemerintahan sebagai Menteri, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
Ketika pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato, yang mana sesuatu yang tidak biasa di Indonesia apalagi untuk seorang menteri.
Atas hal ini, Susi pun mendapatkan berbagai respon baik pujian dan kritikan terutama di media sosial.
