Kebakaran di Tangga Buntung
Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel Kompak Masak Tempe Goreng untuk Korban Kebakaran Tangga Buntung
Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel Kompak Masak Tempe Goreng untuk Korban Kebakaran Tangga Buntung
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel Kompak Masak Tempe Goreng untuk Korban Kebakaran Tangga Buntung
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemandangan tak biasa terlihat saat Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Firli Bahuri bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru menyambangi lokasi kebakaran di Kelurahan Karang Anyar Gandus, Jalan PS Ing Kenayan RT 06 dan 08, Rabu (16/10/2019).
Dua pimpinan yang selalu tampil kompak itu kali ini kembali beraksi saat menyiapkan masakan untuk masyarakat yang menjadi korban kebakaran, Selasa (15/10/2019). Menu spesial yang disiapkan adalah tempe goreng.
Irjen Pol Firli Bahuri yang dikenal gemar memasak itu, didaulat untuk meramu bumbu tempe goreng, sedangkan Gubernur Sumsel, menggoreng tempe yang akan disajikan ke para korban kebakaran.
• Kebakaran di Kampung Kapolri, Bisik Lirih Para Korban: Tak Ada yang Tersisa
• Update Kebakaran di Kampung Kapolri, Bantuan Mulai Berdatangan, Ada Tiga Dapur Umum
• Update Kebakaran di Kampung Kapolri, Bantuan Mulai Berdatangan, Ada Tiga Dapur Umum
"Iya kebetulan pak Kapolda ahli masak maka jadilah kita coba masak untuk korban. Ini jadi bagian dari penanganan trauma kebakaran, bagaimana kita membangun mental, psikisnya setelah kejadian agar kembali semangat," katanya.
Herman Deru mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk bukan kali pertama.
Oleh karenanya Pemprov Sumsel akan mencoba merevitalisasi kawasan pemukiman pasca kebakaran agar lebih laik dan semua unsur keamanan memenuhi jika terjadi kebakaran.
"Kalau diatas 50 kita akan data dan kepemilikannya jelas akan kita revitalisasi seperti di Kertapati. Terutama soal unsur keamanan, lokasinya bisa dilalui mobil pemadam kebakaran, ambulance, dan lain-lain," jelasnya.
Saat meninjau ke lokasi kebakaran, Gubenur dan Kapolda juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban terdampak.
"Bantuan ini diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat selama di pengungsian.
Selama mereka masih butuh bantuan dan masing-masing keluarga bisa kembali berkumpul dengan keluarga, bekerja seperti biasa dan mandiri maka tanggap darurat belum akan kita tutup," jelasnya.
Herman Deru berpesan kepada masyarakat untuk dapat lebih berhati-hati ke depannya.
Karena api kecil bisa menjadi api besar.
Aliran listrik juga perlu diperhatikan.
Jangan membuat distribusi aliran listrik sendiri dan menata kabel listrik sembarangan.
"Karena itu daya dari MCB harus terbagi rata dan tidak bisa bertumbuh jadi satu," tuturnya.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di kawasan Karang Anyar, Gandus berdampak pada 84 Kepala Keluarga (KK) dan 59 rumah.