Berkaca dari Sulli, Inilah Beberapa Cara Membantu Mereka agar Tidak Ingin Bunuh Diri
Ketika kita tahu ada kerabat atau anggota keluarga yang mengalami depresi atau pikiran bunuh diri, hati kecil kita mungkin ingin membantu.
Menurut asisten medis di Seattle dan juga seorang penyintas, Julie DeGolier, pertanyaan yang perlu dilontarkan cukup sederhana, seperti "apakah kamu baik-baik saja?" atau pernyataan seperti "jika kamu butuh sesuatu, beri tahu aku, ya".
Kalimat-kalimat tersebut dinilai bisa mengurangi pikiran-pikiran negatif yang bisa berujung pada kondisi krisis.
3. Tanya tentang bunuh diri
Marshall mengatakan, banyak orang ragu menanyakan apakah orang tersebut punya pikiran bunuh diri atau tidak, sebab mereka tidak ingin orang-orang tersebut benar-benar berpikir untuk bunuh diri.
Padahal, Marshall dan beberapa pakar lainnya menyarankan untuk bertanya langsung pada kerabat kita yang berisiko, justru untuk mencegah mereka melakukan bunuh diri.
"Kita bisa saja bertanya: "pernahkah kamu berpikir untuk bunuh diri?"," kata Marshall.
Pertanyaan lainnya, bisa juga meminta pendapat mereka tentang isu bunuh diri. Pada akhirnya, mereka pun bisa mengutarakan apa isi kepala mereka yang mungkin belum pernah diungkapkan sebelumnya.
4. Pelajari risikonya dan jangan panik
Katakanlah kerabat atau keluarga kita punya pikiran untuk bunuh diri. Maka, apa yang harus kita lakukan? Jangan panik.
Ketika seseorang punya pikiran untuk bunuh diri, tidak semuanya harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Riset menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri belum memiliki pikiran yang cukup kuat untuk merealisasikannya. Dengan kata lain, lebih banyak orang yang berpikir bunuh diri daripada yang benar-benar melakukannya.
Namun, dari mana kita tahu seseorang sedang dalam titik krisis?
Psikolog dan anggota fakultas dari University of Washington School of Medicine, Ursula Whiteside menyarankan untuk menanyakannya langsung: "apakah kamu pernah berpikir bunuh diri besok atau hari berikutnya? Seberapa kuat keinginan itu?"
Columbia University menyusun protokol sebagai alat pemeriksaan untuk menentukan skala risiko bunuh diri seseotang.
Ada enam hal yang perlu kita tanyakan tentang pikiran bunuh diri seseorang, apa arti bunuh diri bagi mereka dan apakah mereka pernah menyusun perencanaan khusus.
Seseorang yang sudah menyusun rencana bunuh diri berarti sudah berisiko tinggi melakukannya. Asumsi ini didukung pula oleh data dari Pusat Pencegahan Bunuh Diri bahwa sekitar 38 persen orang yang punya rencana bunuh diri berakhir pada usaha bunuh diri.
5. Jika dia ada pada masa krisis, tetaplah bersamanya
Ketika kita mengetahui bahwa kerabat atau keluarga kita berisiko bunuh diri, kita tentu khawatir dan takut. Lalu, apa yang harus dilakukan?