Sebut Tentang Kesalahan, Tweet Awkarin Soal Wiranto Jadi Sorotan, Ernest Prakasa Singgung Rekayasa

Sebut Tentang Kesalahan, Tweet Awkarin Soal Wiranto Jadi Sorotan, Ernest Prakasa Singgung Rekayasa

SRIPOKU.COM - Sebut Tentang Kesalahan, Tweet Awkarin Soal Wiranto Jadi Sorotan, Ernest Prakasa Singgung Rekayasa

Karin Novilda atau akrab disapa Awkarin men-tweet sebuah tulisan terkait Menkopolhukam Wiranto, lalu mendapat banyak respon dari pengguna twitter.

Awkarin sempat menuliskan tweet soal dukungannya ke Wiranto, Menkopolhukam yang ditusuk orang tak dikenal.

Tak hanya Awkarin, tweet Ernest Prakasa juga mendadak menjadi sorotan.

Di media sosial ramai beredar video detik-detik Menkopolhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal yang terjadi Kamis (10/10/2019) lalu.

Sebelumnya, video-video yang beredar, terlihat pengambilan gambarnya dari samping, kali ini video yang beredar versi tampak depan.

Di dalam video yang beredar terlihat jelas ekspresi pelaku, saat menusuk Menkopolhukam Wiranto sehingga nyaris terhuyung ke tanah.

• Langit Jepang Menjadi Pink, Tanda Bahaya dari Topan Hagibis, Pembalap Formula 1 Jalani Ritual Unik

• Nikahi Janda Kaya, Ajun Perwira Tak Kuat Belikan Istri Hadiah Mewah, Jennifer Jill Tak Respon Doanya

• VIRAL Video Pria Misterius Coba Curi Mobil Orang Difabel, Nekat lakukan Ini, Malah Kena Karmanya!

Sebelumnya, kejadian yang membuat geger publik tersebut hanya settingan alias rekayasa.

Terkait hal ini, selebgram Awkarin turut memberikan komentarnya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @awkarin, Jumat (11/10/2019).

Di akun Instagram miliknya, wanita bernama asli Karin Novilda itu mendoakan agar Wiranto lekas diberikan kesembuhan.

Perempuan 21 tahun itu juga meminta msyarakat untuk tidak dengan mudah mempercayai isu yang belum jelas kebenarannya.

Menurut Awkarin, terlepas dari apapun yang terjadi tidak seharusnya memperlakukan beliau dengan cara-cara tidak manusiawi.

"Gws pak Wiranto. Cepat sembuh agar bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahanmu."

"Dan untuk kita yang pernah tersakiti oleh beliau, desak beliau untuk perbaiki kesalahannya, bukan malah memperlakukan beliau dengan cara-cara yang tidak manusiawi, tunjukkan kita manusia beradab."