Tujuh Desa Alami Kekeringan Gara-gara Pembuatan Sumur

Maraknya pembuatan sumur dalam ternyata berdampak berkurangnya air pada sumur milik warga.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH
Warga Gunung Tiga Kecamatan Muaradua OKU Selatan tengah membuat sumur bor, Jumat (16/8/2019). 

SRIPOKU.COM - Selain mengandalkan pasokan air PDAM, sumur sudah menjadi kebutuhan warga untuk mendapatkan air bersih.

Di beberapa provinsi, pada musim kemarau seperti sekarang, menggali tanah untuk membuat sumur menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan.

Basahi Lahan yang Terbakar, Satgas Bor 14 Sumur

Hujan Deras Turun di Kota Lubuklingga, Warga Berharap tidak Hanya Sekali karena Sumur sudah Kering

Atasi Kekeringan Akibat Kemarau, Pemprov Sumsel Mobilisasi Pembuatan Sumur Sebagai Sumber Air

Galiannya sangat dalam, bertujuan supaya tepat mengenai mata air. Ternyata, sumur dengan ukuran yang dalam ini berdampak pada kuantitas air untuk sumur-sumur milik warga yang lain.

Fenomena ini dialami warga yang tinggal di tujuh desa yang ada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Tahun ini, mereka mengalami krisis air bersih akibat musim kemaru yang lebih panjang. Padahal tahun sebelumnya, tujuh desa tersebut tidak mengalami krisis air di musim kemarau.

BMKG Sumsel Prediksi Potensi Hujan Sampai 27 September Meski Musim Kemarau Hingga November

Inovasi Warga Petrans Jaya Atasi Kemarau; Penampung Itu Diberi Nama Embung Jaya Sakti

"Sumur warga di tujuh desa ini mulai kering, sebelumnya tidak pernah kering," ujar Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Magetan Feri Yoga Saputra, Jumat (4/10/2019).

Feri mengungkap, banyaknya penggalian sumur dalam untuk pengairan diduga menjadi penyebab meluasnya desa terdampak kekeringan tahun ini di Kabupaten Magetan selain musim kemarau yang panjang.

Pembangunan sumur dalam menyebabkan sumur warga menjadi kering, padahal sumur merupakan sumber air bagi warga.

Warga Petrans Jaya di Musirawas Manfaatkan Embung Desa untuk Sumber Air Bersih

Video: Tak Ada Sumber Air, Satgas Darat Kesulitan Padamkan Api di Bingin Teluk Muratara

"Rata-rata di wilayah Kabupaten Magetan itu tersedot dengan sumur dalam. Jadi sumur dalamnya lebih lancar, imbasnya kepada sumur warga," imbuhnya.

Dengan bertambahnya tujuh desa mengalami kekeringan, total ada 10 desa di Kabupaten Magetan yang mengalami krisis air di musim kemarau tahun ini.

Dari 10 desa, sebanyak 11.000 jiwa terdampak krisis air besih.

"Jadi totalnya ada 10 Desa yang terdampak kekeringan tahun ini. Jumlah jiwa yang terdampak diperkirakan mendekati angka 11.000 jiwa," kata Feri.

Warga Kota Lahat Mulai Alami Krisis Air Bersih, Terpaksa Mandi dan Cuci di Sungai Lematang

Delapan Kecamatan di OKUS Rawan Terhadap Krisis Air

85 Persen Warga Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Alami Krisis Air Bersih, Mandi di Sungai Surut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Marak Penggalian Sumur Dalam, 7 Desa di Magetan Alami Krisis Air Saat Kemarau Panjang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved