Berita Lahat
Kasus Perkelahian Anggota DPRD Lahat, Arry tidak terima Ada Orang Luar yang Melakukan Pemukulan
Terkait kasus anggota DPRD Lahat Berkelahi, Badan Kehormatan DPRD Lahat, akan memanggil kedua anggota DPRD Lahat tersebut.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - Terkait kasus anggota DPRD Lahat Berkelahi, Badan Kehormatan (BK) DPRD Lahat, akan memanggil politisi partai Gerindra, Nopran Marjani dan Politisi Partai Nasdem, Arry.
Namun Ketua BK DPRD Lahat, Edwar mengaku belum bisa mengatakan kapan pemanggilan akan dilakukan.
Terlebih dirinya sendiri baru saja terpilih sebagai ketua BK. Bahkan, kata dia saat kejadian dia sendiri belum terpilih sebagai ketua BK.
"Belum tau kapan kita panggil. SK sebagai ketua BK saja belum saya pegang, "ujar Edwar, disambangi di gedung DPRD Lahat, Kamis (3/10).
Secara pribadi, dirinya sendiri belum mengkonfirmasi kejadian tersebut sehingga ia tidak bisa berkomentar banyak.
"Sudah dulu ya dek saya masih ada rapat, "ujar Edwar, sambil meninggalkan awak media.
Ketua DPRD Lahat, Fitrizal Homizi, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Dikatakan Fitrizal, dirinya sendiri sejak kejadian telah berupaya agar keduanya berdamai dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
"Persoalan sudah selesai keduanya sudah berjabat tangan. Dan Arry juga sudah bersedia damai dan melupakan persoalan ini. Ya ini tentu jadi pelajaran. Namun demikian, di DPRD sendiri biasa yang namanya beda pendapat, "ujarnya.
Sementara, Ketua DPD NasDem Lahat, Hj Sri Nurdianti, mengatakan penganiayaan yang terjadi pada kader Nasdem, Arry, sejauh ini belum ada instruksi dari DPD dan DPW partai terkait persoalan tersebut.
Menurut Sri, persoalan ini sudah sampai ke DPD dan DPW sehingga harus keputusan partai untuk memutuskan persoalan tersebut.
"Damai tidaknya kita tunggu instruksi partai, "tegas Sri.
Dikatakan Sri, secara pribadi ia selaku Ibu dari Arry, sebenarnya sudah meminta Arry, untuk tidak mempersoalkanya lagi dan menganggap kejadian tersebut sebagai pengalaman, pembelajaran kedepan. Sri juga tidak menutup diri jika ada itikad baik dari Nopran.
"Ya minta Arry melupakan kejadian itu. Meski saya sangat memyayangkan di forum terhormat kok bisa ada orang lain masuk dan ikut memukul anak saya, "kata Sri.
Sementara itu Arry, yang sudah melaporkan persoalan tersebut ke Polres Lahat, saat dibincangi, Kamis (3/10) mengatakan laporannya ke Polres Lahat, tetap berlanjut.
Secara pribadi ditegaskan Arry, dia tidak ada masalah lagi dengan Nopran. Hanya saja, perlakuan yang dilakukan tidak bisa diterima.
Tak hanya itu, Arry, juga menegaskan ia tidak bisa menerima ada pihak lain diluar anggota DPRD Lahat, yang ikut melakukan pemukulan.
"Sejauh ini laporan tetap jalan dan sampai manapun saya tidak terima adanya pihak luar selain Nopran yang ikut memukul saat kejadian, "kata Arry.
• Anjing Gila Serang 2 Orang di Sumberejo PALI Warga Was-was Keluar Rumah
• Kronologi Babi Hutan Serang Istrianti Hingga Tewas di Desa Ciptodadi 1 Kabupaten Musi Rawas
• Tak Terima Dengan Vonis Seumur Hidup,Prada Deri Pramana Ajukan Banding
Saat ditanya apakah Nopran atau utusan datang atau menghubunginya untuk membicarakan persoalan tersebut, Arry mengaku belum ada.
Sebelumnya, terjadi perkelahian dua oknum anggota DPRD Lahat, yakni Novran Marjani dari Partai Gerindra berkelahi dengan Arry, politisi Partai Nasdem.
Peristiwa ini bermula saat keduanya politisi bersama delapan anghota DPRD Lahat, sedang mengikuti pemilihan ketua Komisi IV di ruang komisi di DPRD Lahat.
Situasi pemilihan yang awalnya berjalan baik tiba-tiba mulai memanas tatkala terjadi perbedaan terkait mekanisme pemilihan apakah dilakukan secara terbuka dan tertutup.
Silang pendapat ini membuat kedua politisi emosi hingga terjadi perkelahian. Bahkan, Arry, menderita luka dibagian wajah hingga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lahat.
Kepada awak media Arry, yang mengaku dikeroyok menuturkan sebelum terjadi pemukulan dan cakaran terhadapnya komisi 4 sedang menggelar pemilihan ketua Komisi.
Dalam rapat tersebut terdapat dua opsi tentang mekanisme pemilihan apakah melalui voting terbuka atau tertutup.
Menurutnya, terjadi perbedaan dintara anggota Komisi 4 sehingga dilakukan voting. Nah, kata Arry, hasil voting dari 10 anggota DPRD Lahat, yang masuk dalam komisi 4 enam orang diantaranya memilih voting tertutup dan empat orang ingin voting terbuka.
Masih dikatakan Arry, dengan hasil tersebut artinya voting dilakukan secara tertutup.
"Namun NM menolak hasil tersebut tanpa alasan. Sehingga timbul ketegangan dan saya sempat gebrak meja karena saya ingin yang bersangkutan menghormati hasil voting, "tutur Arry, usai dimintai keterangan di Polres Lahat, Rabu (2/10).
Setelah itu, kata Arry, NM berdiri dan menghampirinya dan seketika mencakar dan mencekiknya sehingga ia menderita luka cakar di bagian wajah.
Tak hanya itu, kata Arry, ia menderita luka lebab akibat dipukul dan kata dia yang memukulnya tersebut orang dekat NM, tapi bukan anggota DPRD.
"Kan sudah diputuskan voting terbuka tapi dia tak terima. Yang pukul katanya sopir NM. Ya ini sudah penganiyaan makanya saya lapor polisi, "ujarnya.
Ditambahkan Arry, setelah kejadian itu pemilihan kembali dilanjutkan dan hasilnya lima anggota komisi menunjukkanya sebagai ketua komisi.
Empat orang memilih Novran dan satu orang abstain. "Kemarin usai pemilihan kita sudah bersalaman tapi untuk damai soal penganiyayaan saya akan ikuti perintah partai, "kata Arry.
Sementara itu Nopran Marjani, saat dikonfirmasi meminta agar persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan.
Kendati Nopran sendiri menceritakan kronologi dan membantah apa yang disampaikan Arry, namun ia meminta agar peryataannya tersebut tidak dipublikasikan.cr22