Kebakaran Lahan Gambut di OKI Meluas, Terpantau 505 Hot Spot, 4 Helikopter Dikerahkan Padamkan Api

Kebakaran Lahan Gambut di OKI Meluas, Terpantau 505 Hot Spot, 4 Helikopter Dikerahkan Padamkan Api

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
TRIBUN SUMSEL
Kebakaran Lahan Gambut di OKI Meluas, Terpantau 505 Hot Spot, 4 Helikopter Dikerahkan Padamkan Api 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

Kebakaran Lahan Gambut di OKI Meluas, Terpantau 505 Hot Spot, 4 Helikopter Dikerahkan Padamkan Api

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan masih belum mencabut status siaga bencana kabut asap dampak Kebakaran Hutan dan Lahan hingga 31 Oktober mendatang.

Meskipun beberapa waktu terakhir sebagian wilayah Sumsel telah diguyur hujan.

Namun, saat ini kondisi di lapangan titik panas masih terus bermunculan begitu pun kabut asap yang kembali dikeluhkan masyarakat bahkan menyebabkan gangguan jadwal penerbangan.

Menurut, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, Ansori titik panas dan api paling banyak terjadi dikawasan Ogan Komering Ilir (OKI).

Dari data pantauan satelit LAPAN per 2 Oktober 2019, ada 505 titik panas dari total keseluruhan mencapai 610 titik panas. Sisanya menyebar pada 12 kabupaten/kota lainnya di Sumsel.

Bukan Hoax! Inilah 7 Penampakan Misterius yang Pernah Muncul di Langit dan Belum Terpecahkan

Didik Kader Pemilu, KPU Kabupaten Ogan Ilir Wisuda Siswa Peserta Kelas Demokrasi 2019

Gadis Usia 14 Tahun Ini Tewas Kena Ponsel Meledak Ketika Dengar Musik Sambil Ngecas Semalaman

"Terbanyak ada di tiga lokasi di OKI yakni, Pangkalan Lampam,Pedamaran Timut, dan Pampangan. Kebakarannya meluas dan susah terjadi beberapa hari ini. Sebabnya, karena kedalaman Gambut ada yang mencapai lebih dari tujuh meter sehingga sulit dipadamkan," ujarnya, saat dihubungi, Rabu (2/10/2019)

Petugas pun masih berjibaku untuk memadamkan titik api dikawasan tersebut. Namun, sejumlah kendala yang ditemui mulai dari kedalaman lahan gambut serta sulitnya untuk menjangkau ke lokasi yang terbakar.

"Dari tujuh heli tiga diantarnya dalam perawatan, 4 helikopter waterbombing lainnya sudah diarahkan seluruhnya ke tiga kecamatan tersebut dengan masing-masing 4 ton air," ujar Ansori.

Hari Ini Harga Emas Antam Rp 755.000 per Gram, Naik Rp 4.000

KPK Dikabarkan Datang ke Muratara Besok, Ada Hal yang Diminta Belum Disiapkan Pemkab

VIRAL Mahasiswa Joget Entah Apa yang Merasukimu Saat Wisuda, Gerakan Khas Lagu Tik Tok Disoroti

Upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kata Ansori tetap dilakukan terlebih potensi awan hujan masih ada. Namun, untuk hasil semaian garam pihaknya tetap menyerahkannya pada sang pencipta.

"Kita berdoa semoga hasil semaian TMC ini membantu menurunkan hujan," ujarnya.

Ansori menambahkan, tidak hanya dengan waterbombing, saat ini ratusan personil yang berada di posko karhutla Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir sudah dipindahkan ke tiga kecamatan tersebut.

“Yang jadi fokus kita adalah kebakaran di tiga kecamatan ini. Jadi posko-posko terdekat yang ada di Ogan Ilir dan OKI di relokasi menuju ke tiga kecamatan itu,” katanya.

Tempatnya Mengurus SIM, Polresta Palembang Kok Andalkan Mobil SIM Keliling?

Lancar Jawab Soal Penampilan, Ini Ekspresi Mulan Jameela dan Krisdayanti saat Ditanyai Program Kerja

Batik Bukan Milik Satu Daerah Saja, Kenali Batik Jambi yang Identik dengan Warna Merahnya

Pasalnya, Akibat kebakaran lahan tersebut, asapnya mengarah ke Kota Palembang. Alhasil, selama tiga hari belakangan, asap kembali menyelimuti Kota Palembang.

“Arah asap dari kebakaran lahan di OKI ini menuju ke Palembang.

Memang saat ini kebakaran lahan kembali meningkat karena efek dari kebakaran terjadi di lahan gambut, sementara personil sulit akses lokasi terbakar. Ditambah lagi lahan sudah kering dan disertai angin kencang,” tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved