Berita Muaraenim
Jembatan Gantung Lubuk Mumpo Gunung Megang Diterjang Angin Puting Beliung, Begini Penampakannya!
Jembatan Gantung Lubuk Mumpo Gunung Megang Muaraenim Diterjang Angin Puting Beliung, Ini Penampakannya!
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
Jembatan Gantung Lubuk Mumpo Gunung Megang Muaraenim Diterjang Angin Puting Beliung, Ini Penampakannya!
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Warga Desa Lubuk Mumpo, keluhkan kesulitan beraktifitas. Pasalnya jembatan gantung yang menghubungkan desa tersebut nyaris putus dihantam angin puting beliung, di Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Kamis (26/9/2019).
Menurut Pjs Kades Lubuk Mumpo Subran Lekat, mengatakan bahwa jembatan tersebut panjang sekitar 200 meter dan lebar 1,5 meter. Jembatan tersebut dibangun tahun 1992, dan pernah direhab.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera diperbaiki karena jembatan gantung tersebut merupakan akses yang vital bagi masyarakat. Untuk jumlah penduduk sebanyak 2880 jiwa dengan 1894 mata pilih.
• Grup WhatsApp (WA) Ini yang Membuat Pelajar di Palembang Berkumpul dan akan Aksi Demo di DPRD Sumsel
• Pemkab Ogan Ilir Belum Tetapkan Status ASN yang Kedapatan Nyabu
• Mahasiswa dan Pemuda Sumsel Turun Langsung Atasi Karhutla
Ditambahkan Kasi Pemerintahan Lubuk Mumpo Erwansyah (40) dan Kasi Kesra Lubuk Mumpo Muhamad Pawi (52) mengatakan jembatan gantung tersebut rusak setelah diterjang angin puting beliung kemarin (Rabu,red) sekitar pukul 17.00.
Akibat terkena angin puting beliung tersebut kondisi jembatan gantung rusak berat tidak bisa lagi digunakan karena miring ada tali seling yang putus.
Akibatnya masyarakat kesulitan untuk beraktifitas terutama anak-anak sekolah dan mengeluarkan hasil bumi. Saat ini, warga terpaksa menggunakan perahu untuk alat transportasi.
Menurut salah seorang pengemudi perahu ketek Sulaiman (24) dan Ahyani (63) warga Lubuk Mumpo, bahwa pihaknya meminta kepada pemerintah untuk secepatnya memperbaiki jembatan gantung tersebut karena memang sangat diperlukan warga.
Ia menggunakan perahu ini, biasanya hanya pada musim buah-buahan dan mengangkut hasil bumi, selain itu perahunya tidak digunakan. Tetapi meski dirinya ada perahu, namun meminta lebih baik jembatan gantung diperbaiki.
"Sekarang warga menyeberang pulang pergi digratiskan oleh desa, tetapi belum tahu kedepan," ujarnya.
• Ratusan Pelajar di Sumsel Ditangkap Polisi, Ini Instruksi Kadis Pendidikan kepada Kepala Sekolah
• Kapolda Sumsel: Unjukrasa Pelajar di Sumsel tak Ada Kaitan dengan Jakarta, Jangan buat Berita Bohong
• ASN Tak Disiplin Saat Jalankan Tugas, Pemkab Banyuasin Akan Berikan Sanksi
Sekda Muaraenim Ir H Hasanudin MSi, jembatan gantung tersebut rencananya memang akan diperbaiki, bahkan telah dianggarkan dalam ABT APBD Muaraenim Tahun 2019 sekitar Rp 200 juta.
Tetapi jika melihat kerusakannya, sepertinya dana perbaikannya lebih dari Rp 200 juta, mungkin nanti akan menggunakan dana tidak terduga, sebab jembatan gantung ini sifatnya segera untuk diperbaiki.
Ditambahkan anggota DPRD Muaraenim Indra Gani, membenarkan pihaknya telah menganggarkan dalam ABT APBD tahun 2019 sebesar Rp 200 juta untuk rehab.
Namun jika melihat kondisi kerusakannya sepertinya dana tersebut kurang, dan yang paling memungkinkan menggunakan dana bencana alam.
Mengenai keinginan warga untuk ditingkatkan menjadi jembatan permanent permasalahannya lahannya belum ada jika masih menggunakan dilahan yang lama.