Demo Tolak RUU PKS di Palembang

Puluhan Elemen Masyarakat Dikabarkan Turun ke Jalan Hari Ini, Begini Kata Bang Japar dan FUI Sumsel

Puluhan Elemen Masyarakat Dikabarkan Turun ke Jalan Hari Ini, Begini Kata Bang Japar dan FUI Sumsel

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ketua FUI Sumsel Drs H Umar Said. Puluhan Elemen Masyarakat Dikabarkan Turun ke Jalan Hari Ini, Begini Kata Bang Japar dan FUI Sumsel 

Puluhan Elemen Masyarakat Dikabarkan Turun ke Jalan Hari Ini, Begini Kata Bang Japar dan FUI Sumsel

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setidaknya ada 29 nama elemen masyarakat dilisting bakal menggelar aksi besar-besar ke Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (25/9/2019).

Disebutkan di situ ada Bang Japar Sumsel, Emak-emak Militan, FUI Sumsel. Ketua FUI (Forum Umat Islam) Sumsel ustadz Drs H Umar Said mengatakan perwakilan FUI akan turut turun ke jalan bersama elemen masyarakat lainnya menyampaikan penolakan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

"Ini gabungan, ada aktivis perempuan menyuarakan Tolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). Utamanya itu agenda kita," ungkap Ketua FUI Sumsel ustaz Drs H Umar Said.

Menurut Umar Said, mestinya UU yang merupakan produk hukum itu sesungguhnya produk etika moral, makanya ditolak.

VIRAL Video Aksi Pemalakan di Simpang Macan Lindungan Hancurkan Kaca Mobil, Satu Pelaku Pegang Palu

VIRAL Video Oknum Polisi Masuk Masjid Pakai Sepatu Saat Aksi Demo Besar-besaran, Kejar Mahasiswa

Sedang Berlangsung: Link Live Streaming Korea Open 2019, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Vs Taiwan

Reaksi Raffi Ahmad saat Merry Ketahuan Kerja Bareng Bu Dendy, Nagita Slavina Murka Sampai Elus Dada!

"Sebagai negara berketuhanan Yang Maha Esa, UU yang tidak mengkesampingkan nilai-nilau roh agama. Sementara semua agama kan memandang hubung seksual adalah hubungan mulia yang harus diikat tali perkawinan dan memberikan kasih sayang (warohma)," kata Umar Said.

Menurutnya, merupakan etika moral pula menyalurkan kebutuhan seksual secara beradab dan beretika.

"Kalau dibebaskan, bagaimana dengan sodomi itu kan kekerasan juga. Hubungan seks meski didasari suka sama suka juga tidak dibenarkan. Dimana letak ketimuran kita. Sesungguhnya parlemen sebagai wakil rakyat diharapkan ketia dia reses melihat sosial budaya rakyat yang diwakilinya. Tapi kalau dia sudah 'selingkuh' dengan eksekutif, kita mau ngadu kemana lagi," kritik Umar Said.

Ia juga prihatin jika eksekutif tidak ada lagi yang mengontrol, dikhawatirkan cenderung otoriter. Sementara parlemen yang menjadi harapan bisa mengontrol seperinya diajak 'berselingkuh'.

"Rakyat menyampaikan aspirasi. Hak rakyat jangan diberangus. Berbeda seperti di Barat sudah menerapkan liberal, menghujat itu biasa. Tapi kalau di kita, yang mengkritik harus beretika moral," ujarnya.

Umar Said berharap, aparat kepolisian dalam menghadapi aksi demo hendaknya mengawal dan menghindari anarkhis.

"Jangan ada arogan. Ketika kita buka ketan demokrasi, agar penyampaiannya diberi jaminan," pungkasnya.

Sementara Komanda Daerah Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) Sumsel Iskandar Sabeni kepada Sripoku.com mengatakan listing puluhan elemen yang akan berdemo itu terlalu berlebihan dan itu hoax.

"Bang Japar dalam hal ini mengawal jangan sampai ada kesusupan provokator. Kalau listing puluha elemen masyarakat itu saya tegaskan hoax. Ada pihak yang sengaja ingin membenturkan kita dengan pihak kepolisian," tegas Iskandar Sabeni.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved