Berita Palembang

Kadis Pendidikan Sumsel Ingatkan Siswa untuk tidak Terpancing Ajakan Berdemo dari Pesang Whatsapp

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo MPd meminta agar para pelajar SMA dan SMK tidak terpancing ajakan melalui pesan Whatsapp untuk demo.

Editor: Tarso

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pesan singkat yang disebar melalui whats app berisi ajakan siswa SMK/SMA untuk ikut melakukan aksi mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo MPd meminta agar para pelajar SMA dan SMK tidak terpancing ajakan untuk berdemo melalui pesan Whatsapp.

"Hoax itu tidak benar adanya. Anak-anak didik di sekolah negeri dan swasta baik SMA maupun SMK jangan mudah terprovokasi ajakan untuk berdemo," katanya, Rabu (25/9/2019).

"Tugas anak-anak ini adalah belajar menimbah ilmu di sekolah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nantinya,” ujarnya.

Seperti diketahui mahasiswa dari berbagai aliansi yang tergabung mengatas namakan Sumsel Bergerak kemarin, Selasa (24/9/2019) melakukan aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel).

Hari ini dilanjutkan aksi oleh Forum muslimah, mak militan Sumsel dan beberapan unsur elemen menggelar aksi di tempat yang sama. Mereka kembali menyuarakan tuntutan menolak RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, hasil revisi UU KPK hingga RUU Pertanahan.

Dia mengimbau dengan tegas agar seluruh Kepala SMA dan SMK yang ada di Sumsel untuk mengawasi, membimbing siswa di sekolah jangan sampai mengikuti kegiatan di luar sekolah.

Sripo dan Tribun Sumsel akan Menggelar Bursa Kerja, Langsung Wawancara Kerja dengan Perusahaan

Baznas Sumsel Buka Pendaftaran Program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarajana (SKSS), Ini Cara Daftar

Pemalak Simpang Macan Lindungan Palembang yang Viral Bawa Palu, Ciut Dikepung Jatanras Polda Sumsel

"Kalau siswa kedapatan demo di luar jam belajar tidak bisa melarangnya bukan menjadi tanggungjawab dari pihak sekolah kalau pada jam pelajaran mereka ikut demo yang jelas salah kepala sekolahnya," tegasnya.

Kepala SMK Negeri 5 Palembang Zulfikri mengatakan bahwa ajakan kepada siswa SMK N 5 Palembang untuk ikut demo adalah hoax. "Siswa saat ini semuanya mengikuti kegiatan mengajar dan belajar (KMB) di kelas mereka masing-masing. Siswa kami sudah diarahkan untuk fokus belajar dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nanti,” ujarnya.

"Setiap hari siswa di sini pada jam masuk sekolah terus kami pantau, apalagi sekolah telah memberlakukan absensi fingerprint, jadi kehadiran siswa terpantau baik oleh pihak sekolah maupun orangtua siswa. Kalau mereka tidak hadir disaat jam masuk sekolah bisa dilihat melalui deteksi fingerprint tersebut,” katanya.
.
Salah satu siswi SMK N 5 Palembang Yani yang duduk di kelas XII PSPT mengaku mendapatkan edaran ajakan untuk demo melalui via WhatsApp tadi malam.

“Bagi saya ajakan belum tepat buat saya dan teman - teman untuk ikut demo kami saat ini fokus belajar. Apalagi kami kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional, jadi ya harus fokus dan mempersiapkan diri agar dapat meraih nilai terbaik,” tutupnya.

Laporan wartawan Tribun Sumsel/Melisa Wulandari)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved