Berita Palembang
Anggota PASB Sampaikan Puluhan Rekomendasi kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru
Puluhan rekomendasi dari aktivis Sumsel lintas generasi 2019 disampailan Presidium Aktivis Sumsel Bersatu (PASB) dan diterima Gubernur Sumsel.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan rekomendasi dari hasil rembuk aktivis Sumsel lintas generasi 2019 disampailan Presidium Aktivis Sumsel Bersatu (PASB) dan diterima Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM dan Wagub Ir H Mawardi Yahya di Kantor Gubernur, Selasa (24/9/2019).
Rekomendasi rembuk aktivis Sumsel lintas generasi 2019 yang dilaksanakan 19-21 September 2019 di Beston Hotel meliputi politik dan hukum, ekonomi dan sosial budaya.
“Ada puluhan rekomendasi yang kita hasilkan dalam hasil rembuk tersebut dan tadi sudah kita sampaikan dan ini juga menjawab permintaan Gubernur Sumsel H Herman Deru yang menanti rekomendasi dan manisfesto rembuk aktivis Sumsel. Disamping itu juga kita siap mengawal Ketua KPK RI Irjen Pol Firli Bahuri,” ungkap aktivis Sumsel, Rudiyanto Pangaribuan.
Menurut mantan komisioner KPU Kota Palembang ini, beberapa puluh rekomendasi disusun berdasarkan apa yang terjadi di tiap kabupaten kota dan provinsi Sumsel, salah satu contoh pihaknya menolak RUU Pertanahan dan mendukung reformasi agraria, mendukung kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi Cagar Budaya yang komperhensif secara wilayah, mendukung politik anggaran sesuai undang-undang pendidikan dan kesehatan yaitu minimal 20 persen untuk pendidikan dan 10 persen minimal untuk kesehatan.
“Alhamdulilah tadi diterima oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru dan kita Aktivis Sumsel Bersatu tergabung dalam PASB siap mengawal manisfesto dan rekomendasi tersebut dan kita siap menjadi kelompok yang konstrukstif. Kita akan mengatakan benar kalau itu benar terhadap program yang dijalankan, perbaiki kalau itu kurang baik, tinggalkan kalau memang tidak ada gunanya, program itu di jalankan,” katanya.
Poin kedua menurutnya, PASB juga menyayangkan terjadinya tindakan anarkis atau kericuhan pada aksi mahasiswa di pelantikan anggota DPRD Sumsel periode 2019-2024.
“Kita tetap mendukung aksi mahasiswa tersebut, karena kita yakin aksi tersebut adalah murni dari moral adik-adik mahasiswa dan kita yakin tidak ditunggangi siapapun, tapi jika aksi ditunggangi adik mahasiswa kita pasti akan bersikap baik di lapangan maupun ketika menyusun seting acara tersebut,” katanya.
Ketiga, PASB juga akan mendorong kawan-kawan aktivis Sumsel yang mempunyai keinginan dan dinilai PASB dinilai memiliki nilai-nilai perjuangan dan kompetensi yang memang kira-kira bisa menjalankan amanat kawan kawan untuk menjadi atau maju dalam konstelasi pilkada serentak 2020 siapapun dia.
“Untuk sementara yang kita inventarisir Bung Firdaus Hasbulah untuk Wabup Muaraenim, Sapran Suprano untuk Wabup Muratara, Ahmad Sazali untuk Wabup Mura, Devi Suhartoni sebagai Bupati Muratara dan ada juga beberapa kawan maju pada beberapa perusahaan BUMD, BUMN termasuk staf khusus seperti Sukma Hidayat, Edwar Antoni sebagai komisaris di BUMN beserta Bang Suparman Roman sebagai komisaris BUMN yang ada di Sumsel, juga Bung Aria Laksana sebagai komisaris di salah satu BUMD," paparnya.
Ia berharap dan mendorong Bung Rubi Indiarta sebagai Ketua KONI Palembang juga M Fitriansyah atau Empit sebagai Ketua Dewan Kesenian Palembang dan yang lain rekomendasinya akan berjalan.
• Polisi Tegaskan Tak Ada Korban Jiwa Dalam Aksi di DPRD Sumsel, Foto yang Beredar Itu Hoax
• Hujan Deras Turun di Kota Lubuklingga, Warga Berharap tidak Hanya Sekali karena Sumur sudah Kering
• Beberapa Mahasiswa UMP yang Terluka Dibantu Biaya Berobat oleh Wakil Rektor III, Alasannya Kasihan
Nantinya mereka ini akan dimintakan fakta integritas rekan-rekan yang dicalonkan tersebut.
Hal senada dikemukakan Chàrma Afrianto menambahkan dalam sambutannya Gubernur menyampaikan komitmennya untuk meneruskan manisfesto kita untuk rekomendasi pusat dan untuk rekomendasi di daerah Gubernur berjanji akan merealisasikan apa-apa yang didesak aktivis lintas generasi.
“Dalam manisfesto tersebut melahirkan rekomendasi, ini lahir dari arus bawah , perwakilan beberapa daerah setelah menginventarisir permasalahan di daerah, ada beberapa nama yang menurut kawan-kawan di daerah layak dan cocok diperjuangkan aktivitas lintas generasi dan ada ada kawan-kawan didorong untuk mampu dan kompeten duduk dalam sistim menkritisi dalam pemerintahan seperti bung Rudi Pangaribuan untuk Komisaris di BUMD dan BUMN Sumsel, ada nama lain Aria Laksana dan Eka Surbakti Sakir sebagai salah satu staf khusus, ada nama Rubi Indarta memegang KONI Palembang dan lain-lain,” katanya.
PASB yang tadinya akan menggelar aksi di DPRD Sumsel dalam menyambut pelantikan anggota DPRD Sumsel periode 2019-2024 tetapi karena ada aksi demo mahasiswa pihaknya menunda aksinya besok, Rabu (25/9) jam 10 di DPRD Sumsel untuk menagih kontrak politik DPRD Sumsel terpilih untuk komitmen kepada rakyat dan harus membuat kontrak politik.
“Besok Insya Allah kita akan melepaskan 100 burung merpati bersama-sama 75 anggota DPRD Sumsel yang hadir besok,” katanya.
PASB hari ini juga mengawal aksi mahasiswa yang demo di DPRD Sumsel, pihaknya melihat ada tindakan refresif aparat yang tidak bisa diterima dan pihaknya menyayangkan hal tersebut.
Hal senada dikemukakan Ing Suardi alias Cakuk yang menyayangkan aksi refresif aparat kepada mahasiswa yang melakukan demo di DPRD Sumsel sehingga banyak mahasiswa terluka.
“Hendaknya aparat kepolisian jangan sampai terulang tindakan refresif ini, apa yang diperjuangkan mahasiswa adalah gerakan moral dna tidak tendesius politik,” katanya.
Sementara Rubi Indiarta yang masih menunggu realisasi dari manisfesto yang sudah disampaikan ke Gubernur Sumsel.
“Kami akan terus mengawal proses pemerintahan di Sumsel ini sehingga tidak ada tindakan diskriminasi, kriminalisasi aktivis dan ketiga kami menyayangkan tindakan refresif aparat kepada mahasiswa yang demo di DPRD Sumsel tadi yang sampai terluka, kami menunggu apa yang dilakukan pemerintah dan polisi atas tindakan-tindakan tersebut,” katanya.
Hal senada dikemukakan Arya Laksana melihat apa yang disampaikan PASB melalui manifesto dan rekomendasi hasil rembug aktivis Sumsel lintas generasi 2019 yang dilaksanakan 19-21 September 2019 di Beston Hotel kepada Gubernur Sumsel dinilainya menjadi iklim politik kondusif di Sumsel tanpa meninggalkan rasa kritis rekan rekan aktivis kepada pemerintah.
Ade Indra Chaniago menambahkan bersimpati apa yang diperjuangkan mahasiswa yang melakukan demo di DPRD Sumsel yang berujung ricuh dan berharap kejadian ini tidak terulang. (Abdul Hafiz)