Berputar-putar di Langit Palembang, Pesawat Air Asia Asal Kualalumpur tak Bisa Mendarat di SMB II
Berputar-putar di Udara Palembang Selama 18 Menit, Pesawat Air Asia Asal Kualalumpur tak Bisa Mendarat di Bandara SMB II Palembang
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
Berputar-putar di Udara Palembang Selama 18 Menit, Pesawat Air Asia Asal Kualalumpur tak Bisa Mendarat di Bandara SMB II Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rasa cemas menyelimuti Rini Azhar dan teman-teman saat pesawat Air Asia tipe Airbus 320 yang ditumpanginya dari Kualalumpur menuju Palembang terpaksa harus dialihkan ke Johor Baru, setelah sebelumnya berputar di langit Palembang selama 18 menit.
Rini mengatakan, jadwal keberangkatan pesawat yang ditumpanginya pukul 06 pagi dan diperkirakan tiba pukul 09.00. Namun dikarenakan kabut asap dan jarak pandang rendah membuat pilot pesawat yang ditumpanginya menginformasikan bahwa pesawat tidak bisa mendarat.
"Di dalam pesawat sebelumnya diinformasikan bahwa akan mendarat, tapi kok lama sekali tidak mendarat. Sudah cemas takutkan malah saya sempat tanya ke penumpang lain ada apa, barulah hampir 20 menit dapat informasi dialihkan ke Johor Baru karena tak bisa mendarat," ujarnya, Senin (23/9/2019).
• BREAKING NEWS : Hujan Deras Disertai Suara Petir Turun di Tanjung Lago Banyuasin dan Sekitarnya
• Dikepung Polisi, Tersangka Pembakar Lahan di Ogan Ilir Ini Sembunyi di Rawa-rawa
• Jadi Korban Jambret, Wanita di Palembang Ini Nekat Kejar Pelaku dan Bikin Pelakunya tak Berkutik
• Pelaku : Saya Bakar Lahan Bekas Padi untuk Tanam Timun, Polda Sumsel Pamer Tersangka Kasus Karhutla
Rini menyebutkan, perjalanan kemudian dilanjutkan ke Johor Baru dengan waktu tempuh selama 45 menit. Setibanya di bandara penumpang tidak diperkenankan untuk turun sembari menunggu informasi untuk keberangkatan kembali menuju ke Palembang.
"Pilot pun saat menginfokan kembali belum bisa menjanjikan apakah bisa mendarat atau tidak nanti karena harus memantau kondisi di Palembang dan akhirnya tetap berangkat. Alhamdulillah kami landing pukul 10.30an," jelasnya.
Selama di pesawat Rini dan penumpang lainnya berdoa dan berharap besar agar pesawat yang ditumpanginya rapat mendarat di Bandara SMB II dengan selamat.
Sementara itu, General Manager Air Nav Palembang, Ari Subandiro membenarkan jika memang ada penerbangan yang harus dialihkan karena buruknya kondisi jarak pandang di Bandara SMB II Palembang.
"Tibanya harusnya 06.51 tapi dialihkan karena jarak pandang yang tidak memenuhi syarat dan baru tiba di Palembang pukul 10.33," ujarnya.
• Gubernur Sumsel Herman Deru Lawatan Ke Malaysia, Hujan Deras Turun di Tanjung Lago Banyuasin
• Video: Hujan Deras Disertai Suara Petir Turun di Tanjung Lago Banyuasin dan Sekitarnya
• Mulan Jameela Jadi Anggota DPR, Sekretaris DPD Partai Gerinda Sumsel Sebut Ini Pembelajaran Baru
Terkait jarak pandang, lanjut Ari, sifatnya dinamis karena disaat-saat tertentu bisa memburuk namun beberapa saat bisa membaik. "Ini tergantung dengan hembusan angin, biasanya saat angin bertiup kencang jarak pandang cepat membaik," ujarnya.
Sesuai ketentuan untuk standar jarak pandang yang dapat didarati oleh maksapai penerbangan minimal 800 meter. Kemudian, pihaknya akan mengikuti aturan yang ada dalam proses pemberian informasi jarak pandang.
"Yang kita akan lakukan menginformasikan ke maskapai yang menuju ke Palembang jika jarak pandang terbatas," ujarnya.
• Jessica Mila Nyaris tak Dikenali di Film Terbarunya, Berat Badan Eks Mischa Chandrawinata Disoroti
• Kabut Asap, Dinkes Ogan Ilir Siagakan Puskesmas dan Bidan di Tiap Desa
• Master Dongeng Kak Bimo Siap Jadi Juri Lomba dan Isi Seminar di Kampus Unika Musi Charitas Palembang
AirNav Keluarkan 22 Kali Notam ke Maskapai
Air Navigation Indonesia Cabang Palembang mengeluarkan pemberitahuan kepada maskapai penerbangan setiap jarak pandang dalam kondisi memburuk. Dari kondisi rendahnya jarak pandang sejak beberapa waktu terakhir, terhitung sejak 12 September 2019 sedikitnya ada 22 Notice To Airmen (Notam) yang telah diterbitkan.