Bolehkah Puasa Asyura Saja Tanpa Puasa 9 atau 11 Muharram? Berikut Hukum Puasa Asyura
Bolehkah Puasa Asyura Saja Tanpa Puasa 9 atau 11 Muharram? Berikut Hukum Puasa Asyura
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Bolehkah Puasa Asyura Saja Tanpa Puasa 9 atau 11 Muharram? Berikut Hukum Puasa Asyura
SRIPOKU.COM - Bolehkah puasa ‘Asyura hanya sehari saja (yaitu tanggal 10 Muharram) ?
Umat Islam di seluruh dunia memperingati datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H Minggu 1 Septemebr 2019 silam.
Setiap Tahun Baru Islam tiba, ada dua puasa yang disunahkan untuk ditunaikan yakni Puasa Asyura dan Puasa Tasua.
Bulan Muharram menjadi salah satu bulan suci bagi umat Islam, selain bulan Ramadhan.
Puasa Asyura dilaksanakan Selasa 10 September 2019 atau bertepatan dengan 10 Muharram 1441 H, simak penjelasan lengkap dilansir Sripoku.com dari berbagai sumber.
• Tata Cara dan Niat Sholat Taubat Nasuha, Serta Bacaan Doa Sholat Taubat Lengkap dan Waktunya
• Niat Puasa Tasua & Asyura Dilaksanakan Hari ini & Besok Lengkap Bacaan Buka Puasa di Bulan Muharram
• 7 Kisah Bersejarah Dibalik Anjuran Sunnah Bulan Muharram, Puasa Asyura 10 Muharram Tahun Baru Islam

Keistimewaan tanggal 1 Muharram adalah berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan menunaikan puasa Asyura dan puasa Tasua.
Tapi bolehkah menunaikan Puasa Asyura tanpa Puasa Tasua sebelumnya?
Dikutip TribunMataram.com dari islami.co yang ditulis oleh M. Alvin Nur Choironi berikut ulasannya:
• Panduan Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar Beserta Niat dan Artinya, Juga Alasan Diperbolehkan
• Tata Cara Sholat Jamak dan Qashar Lengkap dengan Niat Juga Artinya, Serta Alasan Diperbolehkan
• Cara Berwudhu yang Benar Saat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadan, Perhatikan Bagian Ini!
Di hadis pertama, sama sekali tidak ada nash sharih (ketentuan secara jelas) keharusan untuk melakukan puasa dua hari, baik Asyura dengan hari sebelumnya, maupun Asyura dengan hari setelahnya.
Karena tidak ada ketetapan yang jelas tersebut para ulama berbeda pendapat. Imam an-Nawawi dalam Syarh Sahih Muslim menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat terkait hal ini.
Pertama, Imam as-Syafii dan para pengikutnya menjelaskan bahwa pernyataan Nabi ingin menambah hari puasa Muharram adalah upaya menyempurnakan kebaikan puasa di bulan Muharram, walaupun ada kesan ingin berbeda dengan kaum Yahudi.
Menurut Imam as-Syafii, ada hadis lain yang menjelaskan keutamaan puasa di bulan Muharram, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah, yaitu:
“Puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”