Berita Palembang
Kurun Waktu 30 Menit, 3.000 Porsi Bubur Asyura di Kediaman Ustazd Taufik Hasnuri Ludes Dibagikan
Kurun Waktu 30 Menit, 3.000 Porsi Bubur Asyura di Kediaman Ustazd Taufik Hasnuri Ludes Dibagikan
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Hakim Kim
Kurun Waktu 30 Menit, 3.000 Porsi Bubur Asyura di Kediaman Ustazd Taufik Hasnuri Ludes Dibagikan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setiap tanggal 10 muhharam, Ustad Taufik Hasnuri memiliki tradisi dalam memperingatinya.
Ustad Taufik Hasnuri bagi-bagi bubur asyura di kediamannya di Jalan KH Azhari Kelurahan 12 Ulu Kecamatan SU II Palembang, Selasa (10/9/2019).
Pantauan Sripoku.com, tampak sebanyak 10 dulang (dandang) berjejer sebagai tempat memasak bubur asyura.
10 dandang ukuran besar itu memasak bubur asyura untuk 3.000 porsi.
Sesudah sholat dzuhur, tampak ratusan masyarakat sudah antre di depan rumah Ustad Taufik Hasnuri yang dikenal sebagai salah satu ustad kondang di Palembang.
Sebelum pembagian bubur suro, warga diajak bersalawat. Setelah waktunya tepat pukul 14.00, dibagikan warga antre mengerumuni petugas yang membagikan bubur suro.
Tak sampai 30 menit 3000 porsi bubur suro tersebut ludes.

• Menyusul 7 Orang Sebelumnya, Pemkab Empat Lawang Kembali Memecat 5 Orang PNS karena Kasus Korupsi
• Masih Ingat Sulis Cinta Rasul? Begini Kabar Terbarunya, Ada Berita Bahagia dan Kabar Buruk Menerpa
• Sudah Diperingati, Warga Masih Ada Saja Yang Buang Sampah Di Aliran Sungai
"Pada 10 Muharram kita dianjurkan untuk melakukan serangkaian ibadah, salah satunya sedekah. Yang namanya sedekah itu tidak mutlak dengan bubur, bisa dengan uang, bagi-bagi nasi, pakaian dan lain-lain," kata Ustad Taufik
Lebih lanjut ia juga mengatakan, pada hari ini juga waktunya menyantuni anak yatim.
Sedangkan sehubungan dengan kenpa saat 10 Muharram bagi-bagi bubur suro ia pun menceritkan, bermula ketika pada tanggal 10 asyura nabi shallallahu alaihi wasallam sampailah kapalnya di bukti judi.
Sampai dibukit judi umat yang berada di kapal tersebut merasa lapar.
Karena orang Arab ini makannya kebanyakan kacang-kacangan maka dikumpulkanlah jadi satu dan dibuat bubur.
Maka terkenalah dengan sebutan bubur asyura, jadi bubur asyura itu bubur yang dibuat ditanggal 10 asyura.
• Urai Kepadatan dan Kemacetan di Depan PTC Mall, Satlantas Polresta Palembang Uji Coba Kanalisasi
• Ceritakan Kisah Haru saat Cerai, Marshanda Dapat Pertanyaan tak Terduga dari Buah Hati
• Ratusan Mahasiswa Muaraenim Ikuti Edukasi Pasar Modal
"Kalau kita di sini bubur suro nya bubur sop. Bahan-bahanya juga dari uang sumbangan orang-orang banyak. Kalau kita hanya mengerjakanya saja, seperti istilah kebo boleh minyak sapi boleh nama," ungkapnya.
Taufik pun mengatakan, kalau bagi-bagi bubur suro ini sudah dilakoninya sejak 30 tahun lalu.
Khusus di 12 ulu ini yang ke 16 kali, tapi kalau bagi-bagi bubur ini sudah 30 tahun, sejak muda ikut orang tua, lalu di rumah mertua dan di rumah ini.
Bubur suro yang dibagi-bagikanya ini terbuat dari berbagai bahan campuran seperti kentang, beras, ahang, awang merah, bawang putih, bawang bombai, cengkeh, palo, masoyi, kayu manis, kapulaga india yang gepeng, kembang palo, jahe, air, minyak sami, kecap manis dan kecap asin.
Lalu diberi taburan bawang goreng, daun sop dan suwiran ayam.