Berita Ogan Ilir

Ternyata Guru SMPN 35 yang Tewas di Tol Palindra Pensiun Tahun Depan Terungkap Cita-citanya

Ternyata Guru SMPN 35 yang Tewas di Tol Palindra Pensiun Tahun Depan Terungkap Cita-citanya

Editor: Hendra Kusuma
TRIBUN SUMSEL/Shintadewi Anggraini
Upacara pelepasan jenazah Bambang korban Kecelakaan Kecelakaan di Depan Gerbang Tol KTM Rambutan saat akan dibawa ke pemakaman, Rabu (4/9/2019) 

"Saya ikhlas dengan kejadian ini. Walaupun merasa terpukul, tapi namanya sudah takdir jadi harus diterima dan dijalani,"ujar Sri saat ditemui di rumah duka di jalan KH Balqi Banten IV gang rukun Palembang.

Dikatakan Sri, tidak ada firasat yang dirasakannya sebelum kecelakaan maut yang menyewakan suaminya itu terjadi.

Namun, satu malam sebelum kecelakaan, Bambang sempat berujar dirinya tidak apa-apa kalau harus mati.

"Semalam bapak batuk-batuk. Saat itu dia mau minum sembarang obat. Saya larang karena takut nanti terjadi apa-apa. Tapi malah dijawabnya, mau minum obat apa saja. Tidak apa-apa juga kalau harus mati,"cerita Sri.

Sri mengaku sempat terkejut mendengar pernyataan itu. Namun dia tidak menyangka bahwa hal itu akan menjadi pertanda kejadian buruk yang menimpa suaminya.

"Tidak menyangka sekali,"ujarnya.

Bambang tewas dalam kecelakaan di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, tepatnya di depan gerbang tol KTM Rambutan Palembang- Indralaya (Palindra) sekira pukul 16.00, Selasa (3/9/2019).

Kecelakaan itu melibatkan
sepeda motor Supra Fit bernopol BG 3926 PV yang dikendarai Bambang dengan sebuah trus ber-as 3 dengan nopol BG 8220 XA.

Sayang, supir truk tersebut yang diketahui bernama Rahmat (40) melarikan diri saat kecelakaan tersebut. Sehingga Polisi masih melakukan penyidikan terkait kecelakaan itu.

Namun meskipun suaminya tewas dalam kecelakaan itu, Sri mengaku sudah membuka pintu maaf bagi sang supir truk.

"Saya sudah membuka pintu maaf. Silahkan datang ke rumah kalau mau minta maaf, pasti akan kami terima. Kecelakaan ini sudah takdir kami, saya ikhlas,"ujarnya.

Meskipun begitu, Sri juga menyerahkan sepenuhnya kelanjutan peristiwa kecelakaan tersebut pada pihak kepolisian.

"Tapi untuk penahanan atau yang lain ke pelaku, hal itu kembali lagi ke pihak kepolisian. Saya serahkan pada mereka,"ujarnya.

Namun, Sri juga berharap agar sepeda motor yang dikendarai Bambang, juga dikembalikan pada pihak keluarga.

Selain karena motor tersebut merupakan peninggalan mendiang suaminya, ada juga uang yang akan diantarkan Bambang untuk anaknya.

Sebab sebagaimana diketahui, Bambang tewas dalam kecelakaan di Jalan Lintas Palembang-Indralaya saat akan mengantar uang saku ke anaknya yang kuliah di Universitas Sriwijaya (UNSRI) Indralaya.

"Walaupun uangnya tidak banyak, tapi kami ingin tahu kejelasan uang itu ada dimana,"ujarnya.(TribunSumsel/Shinta)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved