Tak Menyangka Sukun Goreng Buatan Pariyah Warga Dusun Sidosari Terjual hingga Jepang dan Hongkong

Sukun goreng dengan khas bumbu garam dan bawang tersebut merambah ke pasar luar negeri, yaitu Jepang dan Hongkong. Pesanan ke luar negeri mencapai 1,5

Editor: Bejoroy
https://regional.kompas.com/
Pariyah (54) sedang menyortir stik sukun goreng buatannya di rumahnya Dusun Sidosari, Desa Randusari, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

SRIPOKU.COM, KLATEN - Pariyah merintis usaha rumahan berupa olahan sukun goreng itu sejak tahun 2015 atau sekitar tujuh tahun yang lalu.

Dengan modal pas-pasan, sukun goreng buatannya itu sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Bandung, Tasikmalaya, Surabaya, Blitar, dan Jepara.

Bahkan, sukun goreng dengan khas bumbu garam dan bawang tersebut merambah ke pasar luar negeri, yaitu Jepang dan Hongkong. Pesanan ke luar negeri mencapai 1,5 kuintal per bulan.

Tak Hanya Membunuh Kanker, Sukun Juga Bermanfaat untuk 5 Jenis Kesehatan Ini

Sering Dibuang Padahal Sangat Bermanfaat, Inilah Khasiat Kulit Sukun, Atasi Penyakit Bahaya Ini

Pariyah (54) warga Dusun Sidosari, Desa Randusari, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah tak menyangka sukun goreng buatannya terjual hingga ke pasar luar negeri.

Sukun goreng dikemas dalam ukuran 3 kilogram lalu dikirim lewat pos dengan biaya ditanggung pemesan.

Dalam sebulan, ibu dari tiga anak tersebut mampu meraup keuntungan dari hasil menjual sukun goreng hingga Rp 17 juta.

Dari hasil keuntungan itu, Pariyah sekarang dapat membeli dua unit mobil dan sebidang tanah untuk mengembangkan usahanya tersebut.

Pariyah menceritakan, awalnya dirinya hanya sebagai seorang pengepul buah sukun.

Setiap hari, Pariyah dan anak keduanya Tri Hartoko mengirim pesanan sebanyak 1.000-1.500 sukun ke Cilacap, Jawa Tengah.

"Juragan yang saya kirimin sukun itu bilang ke anak kedua saya (Tri Hartoko) untuk mengolah (sukun) sendiri di rumah," kata Pariyah ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (30/8/2019).

Pariyah dan anak keduanya itu kemudian mencoba merintis sendiri usaha olahan sukun goreng di rumah. Ada dua macam sukun goreng buatan Pariyah, yaitu stik dan keripik sukun.

"Dari pertama itu hanya tiga orang pegawai dibantu sama keluarga ada tiga orang. Jadi enam orang waktu itu," ungkap istri Pardi Miharjo itu.

Sukun goreng buatan Pariyah terus berkembang. Saking banyaknya permintaan, Pariyah memberanikan menambah pegawai.

Total pegawai yang dimiliki sekarang ada sebanyak 12 orang berasal dari warga sekitar. Mereka ada yang bertugas memotong sukun, menggoreng hingga proses pengemasan.

Pariyah mengatakan dalam sehari dirinya bisa menghabiskan sebanyak 1.000 buah sukun untuk pembuatan stik dan keripik sukun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved