Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (Bagian Dua)

Episode pertama ketika Yakjuj dan Makjuj dihukum oleh Zulkarnain. Episode kedua adalah ketika Yakjuj dan Makjuj muncul di akhir zaman.

Editor: Sudarwan
Dokumen Pribadi
Mantan Wapemred Sripo, Anwar Hudiono. Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (Bagian Dua) 

Hal itu merunut tempat pertemuan Musa dengan Hidlir.

Keyakinan itu didasarkan pada pemahaman secara tekstual terhadap Kahfi ayat 60, “majmaal bahraini”.

Padahal bisa jadi ayat itu merupakan sanepan atau kiasan atau simbolisme pertemuan dua basis ilmu pengetahuan.

Allah sendiri menggunakan kiasan laut dalam kaitan ilmu pengetahuan (ayat 109).

Dalam episode Musa-Hidlir bisa ditemukan pertemuan ilmu yaitu ilmu dhohiri (empirik) dengan yang ruhi, syariat dengan hakikat, fisikal dengan metafisikal.

Bagaimana kebenaran kisah Hidlir episode pasca ketemu Musa, Allahu a’lam bisshawab.

Yang pasti Allah sudah mengingatkan bahwa di akhir zaman akan banyak orang yang sok tahu, kemeruh bin keminter, melampaui informasi yang diberikan Allah (ayat 22).

Dari kisah Zulkarnain, petani yang terdzalimi, Hidlir dapat diserap pelajaran bahwa rahmat Allah itu untuk siapa saja hamba yang dikehendaki-Nya.

Tidak dibatasi faktor heriditas, dinasti, mazhab, ras, bangsa, partai, ormas, status sosial ekonomi.

Makanya jangan ada yang kemenyek merasa dirinya paling mendapat keistimewaan rahmat Allah.

Sehingga merasa paling benar, paling jago, paling hebat.

Bahkan Nabi pun tidak boleh menyatakan dirinya paling.

“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku ini hanya manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu.”(Ayat 110).

MONSTER BERTANDUK

Zulkarnain secara harfiah berarti memiliki dua tanduk.

Untuk itu, bagi yang memahami dengan pendekatan harfiah atau tekstual maka diekspresikan secara empirik sebagai manusia mengenakan topi bertanduk seperti manusia Viking.

Sejauh ini belum ada yang menggambarkan manusia bertanduk seperti monster atau figuran di film Narnia atau tokoh wayang Mahisasura.

Tapi bagi yang menggunakan pendekatan kontekstual, metode ruhi bahwa tanduk itu hanya simbolisme atau semiotik waktu babak peristiwa.

Di tata bahasa Indonesia misalnya ada istilah karirnya di ujung tanduk.

Berarti masa karirnya akan segera berakhir.

Dengan demikian Zulkarnain berarti memiliki dua masa peristiwa.

Karena Zulkarnain berimpit dengan pentas sejarah Yakjuj dan Makjuj maka Zulkarnain juga akan menjadi tokoh utama di peristiwa heboh Jakjuj dan Makjuj episode kedua.

Episode pertama ketika Yakjuj dan Makjuj dihukum oleh Zulkarnain.

Episode kedua adalah ketika Yakjuj dan Makjuj muncul di akhir zaman.

Bagaimana heboh dan gemparnya?

Ada kaitan apa Yakjuj dan Makjuj dengan Israel, Danau Tiberias, Yerussalem, Dajjal, Donald Trump dan Brexit?

Apa takwilnya tidak ada orang yang mampu melawannya? (Bersambung)

Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved