Mitos Isap Darah Salah Besar, Seorang Satpam Tewas Digigit Ular Weling. Begini Cara yang Tepat
Komandan sekuriti Cluster Michelia Gading Serpong, mengatakan bahwa Iskandar sempat mengisap darah dari bagian yang digigit ular, namun ternyata nyawa
Tindakan menangkap ular dan memainkannya turut berkontribusi pada kegagalan penanganan.
"Bisa dibayangkan gerakan sangat aktif saat menangkap dan memainkan ular. Itu mempercepat penyebaran bisa," kata Amir.
Tri menuturkan bahwa meskipun antibisa ular tidak tersedia, Iskandar sebenarnya tetap berpotensi besar untuk selamat.
"Kita tidak selalu membutuhkan antibisa ular. Bisa ular dapat dilokalisasi dengan imobilisasi selama 24-48 jam," kata Tri.
Kasus gigitan ular, kata Tri, membutuhkan perhatian. Jumlah kasusnya hingga 135.000 per tahun, bersaing dengan HIV/AIDS dan kanker.
"Ïni tandanya gigitan ular ini adalah penyakit yang harus diberi perhatian," katanya. "Perlu edukasi tentang penanganan pertama yang tepat di sekolah, masyarakat, dan rumah sakit." (Kompas.com)
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://style.tribunnews.com/ dengan Judul:
Seorang Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Mitos Soal Isap Darah Salah Besar, Begini Cara yang Tepat