Berita Pagaralam
Mecky Selalu Cium Danil Putranya Berulang Kali Sebelum Ajal Menjemput, Korban Tertimbun Longsor
Sepanjang pagi sebelum berangkat menambang Mecky, suaminya tersebut selalu mendekap anaknya Muhammad Danil Alfahrul yang baru berusia satu tahun.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Tarso
Siang hari selepas azan zuhur Lili mendapat informasi mengejutkan yang menyebutkan, bahwa ayah mertua, suami dan pamannya tertimpa longsor di Talang Sakuat.
"Saat mendengar kabar itu saya menangis. Danil juga nangis terus," ujarnya.
Tidak lama setelah itu dikabarkan bahwa Mecky dan Edi meninggal dunia. Serta Mirlan terluka berat dan dilarikan ke rumah sakit daerah Besemah.
"Mendengar kabar itu saya syok. Namun saya berusaha tegar. Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB jazad Suami saya dan Edi dimakamkan," ungkapnya.
Lili sendiri sudah ikhlas dengan kepergian suaminya. Dirinya yakin, bahwa kepergian suami jihad. Pasalnya saat pergi kelokasi penambangan suaminya itu berniat untuk menghidupi dia dan anaknya.
“Insya Allah suami saya syahid karena meninggal saat sedang mencari nafkah untuk saya dan anak kami,” ujarnya.
Cerita lainnya juga didapat dari keluar Edi (40) korban meninggal lainnya.
Menurut cerita H Sahini ayah Edi yang sering disapa De'e.
"De'e itu anak saya yang nomor enam. Dia itu orangnya sangat polos," ujar Sihani.
Menurut Sahini, aktivitas penggalian batu, yang dilakukan anaknnya tersebut bukanlah pekerjaan utamanya.
Anaknya tersebut bekerja sebagai petani sayur. Namun karena sedang musim kemarau aktivitas menanam sayur berhenti.
"Sebagai selingan saja dia ikut menambang. Karena memang untuk kebutuhan hidup sehari-hari sambil menunggu kembali musim hujan dan kembali menanam sayur," katanya.
Sebelum kepergian anaknya Sihani tidak merasakan firasat apapun. Bahkan menurut Tri Istri Edi hari itu sikap suaminya biasa saja. Yang pasti Sihani yakin, anaknya itu pergi saat berjuang, yakni supaya bisa anak dan istrinya bertahan hidup.
"Kalau niatnya hanya Allah SWT, insya Allah anak saya sahid," tegas Sihani.(one)