Hal Penting Yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Pendakian, Berikut Tips Terkait Hipotermia!
Hal Penting Yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Pendakian, Berikut Tips Terkait Hipotermia
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
Hal Penting Yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Pendakian, Berikut Tips Terkait Hipotermia
SRIPOKU.COM - Sebentar lagi Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-74 tahun.
Banyak hal yang biasa warga Indonesia lakukan dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia ini.
Seperti diketahui biasanya akan banyak lomba-lomba yang di buat sebagai bentuk simbol kebahagian dan semangat warga Indonesia dalam merayakan HUT RI.
Beberapa tahun belakangan ini, ada tren yang lagi digandrungi oleh para anak muda saat perayaan HUT RI.
Tren tersebut adalah melakukan pendakian ke gunung.
Mendaki gunung memang bukanlah pekara mudah, banyak peersiapan yang harus dilakukan.
Mulai dari peralatan yang sesuai standar keamanan dan kesehatan fisik yang baik.
Jika kedua hal penting tersebut dirasa telah siap dan matang, pengetahuan dan teori-teoripun tetap harus diperhatikan oleh para pendaki.
Salah satunya terhadap yang namanya Hipotermia.

Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.
Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Bagi pendaki khusus nya pendaki pemula wajib tau tentang kondisi ini.
Hal tersebut untuk meminimalisir kejadia-kejadian yang tak diinginkan .
• Download Video Klip, Lirik dan Terjemahan Lagu Bim Bam Bum Rocket Punch
• Download Lagu Shakira - Waka Waka (This Time for Africa) Lengkap dengan Video, Lirik dan Terjemahan
• VIRAL Panitia Kurban Meninggal Dunia di Atas Hewan Kurban yang Siap Disembelih, Jatuh Tersungkur
• Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF U 18 Bisa Nonton di Android & PC Disini Video
Menghimpun dari berbagai sumber terpercaya Sripoku.com, merangkum hal-hal terkait Hipotermia, Diantarnya :
Penyebab Terjadinya Hipotermia :
1. Terlalu lama berada di tempat dingin.
2. Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
3. Terlalu lama mengenakan pakaian basah.
4. Terlalu lama di dalam air
Kondisi gunung yang lembab dan cendrung bersuhu dingin sangat memungkinkan terjadinya Hipotermia. Maka dari itu Pendaki di harapkan benar-benar memiliki kesiapan yang matang.
Mencegah Terjadinya Hipotermia
1. Mendakilah pada siang hari
Siang hari suhu di gunung akan lebih nyaman untuk suhu tubuh, walau panas, namun tetap lebih baik daripada dingin.
Sinar matahari juga akan dengan mudah membantu menghilangkan keringat yang menempel di baju yang Anda kenakan saat pendakian.
Mendaki pada siang hari memungkin kan anda untuk tidak tersesat, karena masih bisa melihat dengan jelas tanda arah jalan menuju puncak.
2. Pakailah peralatan pendakian yang sesuai prosedur pendakian
Jaket polar, jaket anti angin, penutup kepala, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu, celana yang hangat dan kuat dll.
Walau saat berjalan siang hari terik saat di gunung Anda hanya cukup mengenakan kaos panjang karena suhu tidak terlampau dingin, namun saat malam hari Anda memerlukan semua benda tersebut untuk menghangatkan tubuh Anda.
3. Jangan memakai bahan jeans
Bahan jeans adalah bahan yang berat, murah meresap air dan susah kering.
Hal ini akan sangat merepotkan ketika hujan deras, sehingga celana jeans Anda menjadi basah kuyup. Gunakanlah celana dengan bahan kuat dan mudah kering, kalau bisa yang anti air atau anti angin.

4. Segera ganti pakaian basah
Pakaian basah sangat mudah memicu hipotermia, segeralah berganti dengan pakaian kering.
Sebelum memakai pakaian kering, keringkan dahulu badan Anda dengan lap kering atau kanebo.
Lap Kanebo penting dalam pendakian, daya resap yang tinggi dan mudah diperas menjadikan lap kanebo sangat direkomendasikan dibawa ke gunung.
5. Jaga perut agar tetap terisi
Ketika perut Anda kosong, alias lapar, maka tubuh tidak punya energi untuk memanaskan tubuh.
Usahakan memabwa cemilan yang mengandung banyak kalori, seperti coklat, permen, atau cemilan lainnya yang manis dan banyak mengandung kalori.
• Kembali Pada Nur Khamid, Penampilan Polly Alexandria saat Idul Adha Disoroti, Cantik Pakai Mukena!
• 50 Personel Dikerahkan Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Permukaan Danau Ranau OKUS
• Download Drama Korea Hotel Del Luna Terlengkap dari Episode 1-10, Langsung Tersimpan di Handphone
• Buron Empat Bulan, Anggota Linmas yang Tikam Ketua PPS Saat Pemilu di Musirawas Ditangkap di Bali
Cara Menangani Jika Terjadi Hipotermia
Hipotermia merupakan kondisi darurat yang harus segera mendapatkan penanganan.
Tindakan awal yang perlu dilakukan ketika bertemu dengan orang yang memiliki gejala hipotermia adalah mencari ada tidaknya denyut nadi dan pernapasan.
Jika denyut nadi dan pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis.
Bila orang tersebut masih bernapas dan denyut nadinya masih ada, lakukanlah tindakan berikut ini untuk membuat suhu tubuhnya kembali normal :
1. Pindahkan dia ke tempat yang lebih kering dan hangat.
Pindahkan secara hati-hati karena gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
2. Jika pakaian yang dikenakannya basah, maka gantilah dengan pakaian yang kering.
3. Tutupi tubuhnya dengan selimut atau mantel tebal agar hangat.
4. Jika dia sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.
5. Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya.Letakkan kompres di leher, dada, dan selangkangan.Hindari meletakkan kompres di lengan atau tungkai karena malah menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-paru, dan otak.
6. Hindari penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan penderita hipotermia. Panas yang belebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
7. Temani dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis tiba.
Demikianlah yang harus diperhatikan para pendaki sebelum melakukan pendakian. Untuk lebih lanjut, si calon pendaki mungkin bisa berkonsultasi secara langsung pada orang ataupun organisasi tertentu yang telah berpengalaman banyak terkait hal pendakian.