Tak Hanya Kota dan Pantai, Inilah 5 Desa Wisata di Yogyakarta
Libur akhir pekan dapat dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan positif yang dapat menyegarkan pikiran dari penat karena kegiatan sehari-hari.
Pengunjung dapat belajar menanam padi di sawah, membatik topeng, membuat berbagai kerajinan janur kelapa, belajar kesenian tradisional, turut dalam kegiatan kenduri, dan belajar memasak makanan lokal.
Tak hanya itu, wisatawan dapat menikmati berbagai fasilitas lain, seperti flying fox, outbond, camping area, kegiatan trekking, dan panjat tebing.
Jika memang memutuskan untuk bermalam, terdapat pula penginapan dan homestay.
3. Desa Wisata Manding
Bagi Anda yang tertarik dengan berbagai kerajinan kulit, datanglah ke desa wisata Manding.
Desa ini terletak di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Mading, Sabdodadi, sekitar 15 km dari pusat kota Yogyakarta.
Hingga saat ini, ratusan pengrajin kulit mendiami Desa Manding.
Para pengrajin di desa ini membuat berbagai kerajinan kulit seperti tas, dompet, pigura, gantungan kunci, jaket kulit, dan sabuk.
Rumah-rumah penduduk di desa wisata Manding juga menampilkan berbagai kerajinan kulit.
Harga yang ditawarkan di sini cukup terjangkau dan bisa ditawar.
4. Desa Wisata Kelor
Desa Wisata Kelor terletak di Dusun Kelor, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Pemandangan alam yang hijau membentang seluas mata memandang.
Penduduk di sini mayoritas bekerja sebagai petani, peternak, dan membudidayakan jamur.
Sejumlah warga juga menanam pohon salak, sehingga wisatawan yang datang dan menginginkan buah ini dapat membeli langsung.
Berbagai fasilitas seperti outbond, flying fox, kegiatan masyarakat sehari-hari juga dapat dinikmati wisatawan.
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat bermain-main di sungai dengan air jernihnya.
