Kecepatan Informasi Lebih Penting Dibandingkan Akurasi Saat Bencana, BMKG Berikan Alasannya!
Kecepatan Informasi Lebih Penting Di Bandingkan Akurasi Saat Bencana, BMKG Berikan Alasannya
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
Kecepatan Informasi Lebih Penting Di Bandingkan Akurasi Saat Bencana, BMKG Berikan Alasannya
SRIPOKU.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG), sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
BMKG melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kecepatan penyampain informasi pada masyarakat merupakan hal terpenting sebagai pegangan BMKG.
Menurut BMKG, dengan memberikan informasi bencana secepat mungkin, maka masyarakat akan memiliki golden time atau waktu sangat berharga untuk mengevakuasi diri secara mandiri dan menyelamatkan diri.
• Download Lagu Terbaru Lyla feat Ghea Indrawari Janji, Lengkap dengan Lirik, Video Klip & Kunci Gitar
• Inilah Hikmah Penting Dibalik Larangan Memotong Kuku dan Rambut di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
• Kumpulan Dalil, Doa, Adab, Tata Cara, Tujuan Utama Ziarah Kubur hingga Hukum Ziarah Bagi Wanita
Mengutip dari laman berita Kompas.com, "Kecepatan inilah yang membuat masyarakat memiliki golden time secara lebih dini untuk melakukan evakuasi mandiri," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dilansir dari Antara, Minggu (4/8/2019).
Menurut Dwikorita, pegangan BMKG tersebut sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Berdasarkan Pasal 37 dalam undang-undang itu, ini sebagaimana diterapkan di negara termaju dalam mitigasi dan peringatan dini tsunami.
Sementara untuk akurasi data gempa, bisa dicapai dengan proses pemutakhiran sesuai perkembangan jumlah sinyal-sinyal kegempaan yang terekam jaringan sensor gempa bumi.
Kecepatan diutamakan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono juga mengatakan, kecepatan informasi bencana harus lebih diutamakan dibandingkan akurasi data.

Pasalnya, kecepatan dan akurasi merupakan dua hal yang tak selalu terpenuhi dalam waktu yang bersamaan.
Sebagai contoh, ketika memberi peringatan dini tsunami.
Saat kejadian gempa pada Jumat (2/8/2019) di wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, BMKG melakukan pemutakhiran informasi gempa bumi tektonik berpotensi tsunami yang terjadi.
Pada awal informasi disebutkan bahwa gempa yang terjadi berkekuatan magnitudo 7,4 berkedalaman 10 kilometer.
Kemudian, informasi itu dimutkahirkan menjadi magnitudo 6,9 berkedalaman 48 kilometer.