Penemuan Mayat Dalam Sumur

Update Pelajar SMK Tewas: Rahmad Dikubur Hidup-Hidup di dalam Sumur Bersama 2 Bukti lainnya

Update Pelajar SMK Tewas: Rahmad Dikubur Hidup-Hidup di dalam Sumur Perumahan Handayani Talang Kelapa bersama 2 Bukti lainnya

Editor: Hendra Kusuma
TRIBUN SUMSEL/Shintadewi Anggraini
Hasil Visum di RS Bhayangkara, update Pelajar SMK Tewas: Rahmad Dikubur Hidup-Hidup di dalam Sumur Perumahan Handayani 

Update Pelajar SMK Tewas: Rahmad Dikubur Hidup-Hidup di dalam Sumur Perumahan Handayani Talang Kelapa bersama 2 Bukti lainnya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Sungguh sadis, update dari kasus Pelajar SMK Tewas: Ternyata Rahmad Bhayangkara (16),  korban dikubur hidup-hidup di dalam Sumur Perumahan Handayani Talang Kepala bersama dua barang bukti lainnya.

Hasil visum terhadap jenazah Rahmad siswa SMK tewas di sumur Komplek Perumahan Handayani Talang Kelapa tersebut, korban Rahmad dikubur hidup-hidup atau masih dalam keadaan hidup ketika dibuang ke sumur.

Seperti diketahui, Update perkembangan Pelajar SMK Tewas memasuki babak baru, Jenazah Rahmad Bhayangkara (16), korban yang ditemukan tewas di Perumahan Handayani Talang Kelapa itu, telah selesai menjalani visum luar di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).

Dari hasil pemeriksaan dan visum, sebelum tewas, Rahmad Pelajar SMK itu, dimasukkan kedalam sumur dalam keadaan masih bernyawa.

dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf menyatakan Pelajar SMK ini, masih hidup ketika dibuang ke sumur di kawasan Perumahan Handayani Talang Kelapa itu.

"Diduga korban masih hidup saat dimasukkan dalam sumur." ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf

"Tapi apakah dia dalam kondisi pingsan atau sadar, itu belum bisa dipastikan." katanya.

"Sebab tadi hanya menjalani pemeriksaan luar saja," ujarnya..

Selain itu, pembunuhan ini terbilang sadis dan kejam, karena ditemukan pula sekitar 20 batu bata terselip di tubuh korban yang terbungkus selimut di dalam sumur.

Selain itu, juga ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban.

"Terkait jeratan selang di tubuh korban, itu masih belum jelas untuk menjadi salah satu penyebab kematian. Karena bekas jeratan tidak begitu tegas di tubuh korban,"ujarnya.

Rencananya usai menjalani visum, jenazah Rahmad akan segera dimakamkan di pemakaman kelurahan Sukadadi kecamatan Sukarami Palembang.

Bikin Gempar Warga Komplek Perumahan Handayani

Seperti diketahui, Warga Komplek Perumahan Handayani, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan dikejutkan atas adanya penemuan sesosok mayat di dalam sumur, Jumat (2/8).

Diketahui identitas mayat tersebut bernama Rahmat Bayangkara (16), siswa salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang.

Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Komisaris Polisi Irwanto mengatakan, jenazah tersebut ditemukan oleh salah seorang warga bernama Susanti (35) yang sedang mencari barang bekas di sekitar lokasi. Susanti curiga karena mencium aroma menyengat saat mendekati sumur.

Penasaran dengan aroma tersebut Susanti pun menengok ke dalam sumur dan terkejut ketika melihat sesosok jasad mengapung dan sudah dalam keadaan membusuk.

Susanti pun akhirnya mengabari warga lain dan melaporkan penemuan tersebut ke kepolisian.

“Kita cepat mendapatkan identitasnya karena keluarganya pernah melaporkan bahwa yang bersangkutan hilang beberapa hari lalu. Ciri-cirinya cocok. Saat memanggil orang tuanya, mereka mengenali bahwa mayat itu memang Rahmat,” ujar Irwanto.

Irwanto mengungkapkan, Rahmat merupakan warga Jalan Sukorejo Lorong Rambutan, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Palembang. Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar lokasi sumur. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian, namun diduga kuat Rahmat tewas akibat dibunuh.

“Saat ditemukan jenazah dalam kondisi busuk. Tubuhnya diikat menggunakan selimut dan diisi sejumlah batu untuk pemberat. Diduga korban pembunuhan,” kata dia.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi telah mengevakuasi jenazah ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum dan otopsi. Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban sudah tewas selama 3-5 hari sebelum ditemukan.

“Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum, memastikan penyebab kematian. Selagi penyidik memulai penyelidikan terhadap

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved