Kisah Nyata Pondok Penghafal Al Quran yang tak Tersentuh Tsunami, Padahal Dekat dengan Bibir Pantai

Kisah Nyata Pondok Penghafal Al Quran yang tak Tersentuh Tsunami, Padahal Dekat dengan Bibir Pantai

instagram/@hijrahpemula
Kisah Nyata Pondok Penghafal Al Quran yang tak Tersentuh Tsunami, Padahal Dekat dengan Bibir Pantai 

Ayat ini berkaitan dengan gempa yang terjadi tersebut, dan menjadi peringatan bagi kita akan azab Allah di akhirat kelak.

Dan Allah lah tempat untuk mencari perlindungan.

Lalu, bagaimana dengan gempa yang terjadi di Banten ini?

Berdasarkan kejadian, gempa Banten berskala 7,4 SR yang terjadi pukul 7.04 Malam, maka dilihat dalam Al Qur'an surat ke-7 ayat ke-4.

Terdapat surat Surat Al-A’raf Ayat 4 yang artinya:

"Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari."

surat Al-A'raf Ayat 4
surat Al-A'raf Ayat 4 (tafsirq.com)

Kisah Tanah dan Bangunan yang Tertelan Bumi

Al-Qur’an menjelaskan secara jelas fenomena bencana pergerakan tanah amblas yang menenggalamkan semua yang ada di atasnya atau sederhananya; ditenggelamkan bumi.

Hanya saja, ayat yang mengaitkan fenomena alam ini pernah dikutip al-Quran dalam kisah Nabi Luth yang dijelaskan dalam Surat Al-Syua’araa: 160, An-Naml: 4, Al-Hijr: 67, Al-Furqon: 38, Qaf: 12, menceritakan tentang kaumnya yang menyimpang, yaitu hanya mau kawin dengan pasanga sesama jenis (homoseksual dan lesbian).

Kendati sudah diberi peringatan, mereka urung bertobat.

Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka.

Dan, kaum Nabi Luth Allah tenggelamkan ke dalam bumi bersama reruntuhan rumah-rumah mereka sendiri.

Kemudian kisah Qorun yang Allah jelaskan QS Al-Qashash: 81. Al-Qur’an menjelaskan, karena sombong dan ingkar, Qorun yang merupakan kaum Nabi Musa, Allah hancurkan beserta semua harta-hartanya dengan menenggelamkannya kedalam bumi.

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ، فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ ، فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

“Sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan mereka (kesesatan). Maka mereka dibinasakan oleh suara keras ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari sijjil.” (QS. Al-Hijr [15]: 72-74).

فَخَسَفْنَا بِوِ وَبِدَارِهِ الَْْرْضَ فَمَا كَافَ لَوُ مِنْ فِئَةٍ يَػنْصُرُونَوُ مِنْ دُوفِ اللَّوِ وَمَا كَافَ مِنَ الْمُ نْتَصِرِينَ

Artinya, “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS: Al-Qashash, 81).

Al-Quran juga menjelaskan bahwa sesungguhnya gunung-gunung bukan diam, tetapi ia bergerak.

Tanda-tanda ini seharunya  dikaji dan sebagai bahan renungan bersama. Sebab tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan  pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab  Al-Quran.

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS: Al-hadiid [57]: 22-24)

Semoga musibah gempa alam dan tanda-tanda alam yang disampaikan dalam ayat al-Quran bisa menjadi muhasabah kita semua.

Bagi yang mendapat ujian, kita doakan agar tetap bersabar.

Bagi kita yang tidak terkena dampaknya, semoga kita semakain peka dan peduli.

Gempa Banten Guncang Pagaralam Sumsel, Begini Kondisi Terkini Pos Pemantau Gunung Api Dempo

BREAKING NEWS: Sumatera Selatan Turut Rasakan Gempa yang Melanda Banten dan Sekitarnya

18 Titik Daerah Siaga Tsunami Pasca Gempa Banten dan sekitar dengan kekuatan 7,4 SR

Gempa 7,4 Banten dan Sekitarnya Berikut 18 Daerah Rawan Tsunami Versi BMKG

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved