Berita Palembang
Wisata Sejarah Monpera Palembang, Jadi Saksi Bisu Mengenang Perang Lima Hari Lima Malam
Ingatkah dengan peristiwa PLHLM?,telusuri kilas balik peristiwanya dengan mengunjungi Monpera sebagai salah satu destinasi sejarah di Kota Palembang.
Peristiwa ini sangat penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Banyak korban tenaga, harta, dan bahkan ribuan nyawa yang melayang.
Pada saat itu, Belanda sangat berkepentingan untuk menguasai wilayah Palembang secara total karena Belanda menilai, wilayah Palembang mempunyai potensi yang menguntungkan dari aspek politik, ekonomi, dan militer.
Awal mula perang terjadi ketika pasukan sekutu masuk Kota Palembang pada 12 Oktober 1946 di bawah pimpinan Letnan Kolonel Carmichael.
Melihat adanya pasukan yang masuk ke wilayah RI khususnya di Palembang, membuat pemerintah memberikan izin untuk mendiami wilayah Talang Semut.
Insiden Pasukan Sekutu membantu Belanda
Setelah adanya izin mendiami wilayah Talang Semut, tanpa sepengetahuan pemerintah RI, pasukan sekutu malah memperluas wilayah secara diam-diam dan melakukan penggeledahan yang tidak sah ke rumah penduduk untuk mencari senjata.
Hal inilah yang akhirnya menimbulkan insiden. Sementara itu, jumlah pasukan sekutu semakin bertambah banyak, sehingga pada bulan Maret 1946 jumlah tentara sekutu mencapai sekitar dua batalyon.
Tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh pasukan sekutu, mereka juga secara diam-diam membantu pasukan Belanda untuk masuk ke wilayah Palembang.
Semakin lama jumlah pasukan Belanda semakin banyak. Saat pasukan sekutu meninggalkan Kota Palembang pada Oktober 1946, mereka langsung menyerahkan kedudukan wilayah kepada Belanda.
Perang mulai Pecah
Suasana Palembang semakin mencekam pada saat itu, banyak insiden bersenjata yang terjadi.
Ketika Belanda bersikeras untuk meminta Palembang di kosongkan, pemuda Palembang menolak dan akhirnya meletuslah perang tersebut.
Guna mengulur waktu, Belanda melakukan perundingan dengan pemuda Palembang.
Selama perundingan berlangsung pada 1 Januari 1947, perang kembali pecah saat Belanda dengan menggunakan pesawat terbang, meluncurkan tembakan altilkeri, sementara dari sungai, Belanda menembakkan meriam-meriam dan senjata lainnya dari atas kapal.
• Satu Ekor Kambing Kurban dari Hasil Patungan
• Kenakan Busana Adat Sumsel di Ajang HKG PKK ke 47, Feby Deru Sabet Lima Terbaik Busana Adat Nasional
Perjanjian Gencatan Senjata