Sulit Disembuhkan, Ini Risiko Yang Akan Terjadi Akibat Suka Membentak Anak

Banyak orangtua yang mengaku harus membentak untuk membuat Si Kecil kapok dan tak lagi mengulangi kesalahannya. • WhatsApp Bisa Mem

Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM/HERWIS
Emosi orangtua seringkali tidak terkontrol hingga berujung membentak anak. Ada risiko buruk yang menimpa anak akibat sering dibentak hingga sulit disembuhkan. 

Selain itu juga meningkatkan risiko depresi, dan mengembangkan perilaku agresi pada anak.

Lain dari pernyataan Justin, seorang dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, Amir Zuhdi mengatakan bila membentak anak sangat berpengaruh pada perkembangan otaknya.

Mengutip dari Kompas.com, Amir menjelaskan ketika orangtua membentak, anak akan merasa ketakutan.

Ketika muncul rasa takut, produksi hormon kortisol di otak meningkat.

"Otak itu bekerja bukan hanya secara struktural, melainkan ada listriknya, ada hormonalnya. Ketika anak belajar neuronnya menyambung, berdekatan, antar-neuron semakin lama semakin kuat, sistem hormonal juga bekerja," kata Amir.

Nah, pada anak-anak, tinginya hormon kortisol itu akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak.

Selain itu, akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis.

Lalu, apa akibatnya jika neuron terganggu?

Menurut Amir, banyak hal yang bisa terjadi, seperti proses berpikir anak menjadi terganggu, sulit mengambil keputusan, anak tidak bisa menerima informasi dengan baik, tidak bisa membuat perencanaan, hingga akhirnya tidak memiliki kepercayaan diri.

Anak Dengan Tipe Berikut Ini 4 Kali Lebih Besar Mengalami Depresi Bahkan Bunuh Diri

Panik Saat Terjadi Kebakaran di Nipah Panjang Jambi, Seorang Ibu Muda Melahirkan Saat Dievakuasi

Sejarah Dan Arti Kata Lemabang Di Kota Palembang, Ternyata Tempat Komplek Pemakaman Sultan

"Neuron ini kan isinya file-file. Kalau dalam jumlah banyak (kematian neuron), dia jadi lelet," kata Amir.

Amir menjelaskan, bagian otak anak yang pertama kali tumbuh adalah bagian otak yang berkaitan dengan emosi.

Dalam bagian itu, paling besar adalah wilayah emosi takut.

Itulah mengapa saat anak-anak akan mudah merasa takut.

Semakin sering dibentak dengan keras dan membuat anak takut, semakin tinggi pula kerusakan pada neuron.

Menurut Amir, orangtua juga harus bisa mengelola emosi.

Ketika anak berbuat salah, katakan salah dengan memberi pengertian tanpa membentak-bentak.

Artikel ini telah tayang di situs nakita.grid.id dengan judul:

#LovingNotLabelling: Kerap Dilakukan, Inilah Risiko Membentak Anak! Sangat Sulit Disembuhka

Sumber: Nakita
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved