News Video Sripo
Sat Reserse Polresta Palembang Gelar Pra Rekon di TKP Terkait Kematian DB, Siswa Taruna Indonesia
Sat Reserse Polresta Palembang Gelar Pra Rekon di TKP Terkait Kematian DB, Siswa Taruna Indonesia
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Rahmad Zilhakim
SRIPOKU.COM,PALEMBANG -- Pasca meninggalnya siswa SMA Taruna Indonesia DB, (14), saat menjalani masa Orientasi Siswa (Mos), Sabtu (13/7), sekitar pukul 04.00, dan sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Palembang, kemarin.
Sat Reserse Polresta Palembang, Pimpinan Kasat Reskrim, Kompol Yon Edi Winara, dan unit Pidum (Pidana Umum), mengelar pra rekon di TKP (tempat kejadian perkara).
Setidaknya ada 10 adegan yang digelar dalam pra rekon tersebut.
Mulai dari korban bersama teman-teman berjalan kaki dari pesantren hingga ke daerah Talang Jambi lalu ke taruna Dan juga saat korban terjatuh.
"Benar hari ini kita melakukan pra rekon di TKP, ungkap Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, didampingi Kanit Pidum Iptu Ginting dan Kanit Tekab 134, Iptu Tohirin, Minggu (14/07).
• Gempa Dengan Skala 7,2 SR Mengguncang Maluku Utara, Minggu Pukul 16.10 Wib
• Begundal Pelaku Curas di Kota Metropolis Palembang Mengincar Korbannya Para Remaja dan Pelajar
• Ketua PKK OKUS Isyana Mengaku Bangga dengan Aktifitas SEMARI
Yon mengatakan, pra rekon dilakukan untuk mengkroscek lebih memastikan ke TKP memperjelas kronologis ada rangkai long march.
"Hingga kini kita sedang menungu hasil otopsi resmi dari RS Bhayangkara Palembang, dan sudah memeriksa beberapa saksi dilapangan, seperti siswa taruna, teman korban dan pembina korban," bebernya Yon.
Ketika ditanya sudah adakah yang ditetapkan tersangka, lanjut Yon, masih proses penyidikan, dan saat itu pihaknya masih mengelar perkara.
"Kita belum bisa simpulkan, dna masih mengelar perkara ini," tegasnya.
• Sengaja Dibuang Pengguna Jalan, Jalur Alternatif Pagaralam-Lahat Jadi Lokasi Buang Sampah
Pantauan Sripoku.com, usai melakukan pra rekon, petugas Pidum Polresta Palembang, juga membawa salah satu saksi yakni, DI ke Polresta Palembang, kembali dan membawa barang bukti sebulah bambu kecil beukuran 1 meter.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait meninggal dunianya Delwyn Berli Juliando, diduga akibat orentasi yang digelar di SMA Taruna Indonesia yang terletak di Jalan Pendidikan Kecamatan Sukarame, Palembang, Sabtu (13/7), keluarga korban melapor ke Polresta Palembang.
Laporan tersebut dilaporkan oleh keluarga korban, yakni Berce (41),warga Tulung Selapan Ilir RT 16/08 Kelurahan Tulung Selapan Ilir Kecamatan Tulung Selapan Kab OKI, dengan nomor LPB: 1493/VII/2019/ Sumsel/Resta/ SPKT.
"Benar laporan sudah kita terima, hingga kini petugas reskrim, tim Indent inafis Polresta Palembang dan polsek setempat sudah menuju TKP, Untuk melakukan olah TKP,"Ungkap Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winara, melalui Wakasat Reskrim AKP Ginanjar Ali Sukmana, Sabtu (13/7).
• Sengaja Dibuang Pengguna Jalan, Jalur Alternatif Pagaralam-Lahat Jadi Lokasi Buang Sampah
• Tak Ada Satu Pun Artis yang Datang Malah Ratusan Ojol Antar Jenazahnya, Akhir Hayat Artis Ini Pilu
Sedangkan, Berce dalam laporannya atas kasus penganiyan menyebabkan meninggal dunia, menuturkan kejadian yang dialami korban terjadi pada, Sabtu (13/7), sekitar pukul 04.00, di SMA Taruna Indonesia di jalan Pendidikan Kecamatan Sukarame Palembang.
Terkuaknya peristiwa ini, berawal saat keluarga Korban mendapatkan kabar dari kepala SMA Taruna Indonesia bahawan anak korban telah meninggal dunia di RS Myria Palembang.
Atas kejadian tersebut korban mengalami luka memar di lutut kaki kiri dan meninggal dunia. (diw).