Wong Palembang Ramai-ramai Hadiri Pemakaman Prof Natabaya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata

Wong Palembang Ramai-ramai Hadiri Pemakaman Prof Natabaya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Foto kiriman Prof Amzulian
Tokoh dan alumni FH Unsri ikut menguburkan Prof HAS Natabaya di antaranya Ketua DPRD Sumsel/alumni HM Aliandra Gantada, mantan Ketua MK Jimly Assidiqie, Ketua Ombudsman RI/mantan Dekan FH Unsri Prof Amzulian Rifai, Kamis (11/7/2019). Almarhum diberangkatkan dari rumah duka bakda zuhur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. 

Wong Palembang Ramai-ramai Hadiri Pemakaman Prof Natabaya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masyarakat Sumsel dan Civitas akademika FH Unsri berduka atas meninggalnya mantan Hakim Konstitusi Prof  H Ahmad Syarifuddin Natabaya pada usia 77 tahun.

Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya yang juga Guru besar Fakultas Hukum Unsri meninggal setelah dirawat di RS Dharmais Jakarta, Rabu (10/7/2019) pukul 20.00. 

Almarhum Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya diberangkatkan dari rumah duka ba'da Zuhur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kamis (11/7/2019).

Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya kelahiran 3 Maret 1942 di Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan Hakim Konstitusi periode pertama pada 2003-2008. 

Sebelum bergabung dengan MK, Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya merupakan pengajar Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang.

Di kampus itu, Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya menempuh pendidikan sarjana hukum yang diselesaikan pada 1967.

Pada 1980, Prof H Ahmad Syarifuddin Natabaya menuntaskan pendidikan master di Indiana University School of Law Blumington, Amerika Serikat. Dia juga pernah mengikuti pelatihan di Academy for Educational Development, Washington, AS, pada 1993.

Pemilihan Rektor Unsri: 12 Juli 5 Kandidat Paparkan Visi Misi, Siapa Calon Kuat?

UNSRI BUKA Ujian Saringan, 22 Juni-15 Juli dan Cek Laman Berikut Ini untuk Mendaftar, BURUAN

Dibuka Hingga 17 Juli 2019, Politeknik Unsri Siapkan 600 Kuota Dijalur UMM

Selain mengajar, Natabaya juga pernah mencicipi profesi sebagai birokrat. Sepanjang 1996-2000, dia menjabat Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN).

Dengan rekam jejak itu, Presiden Megawati Soekarnoputri menunjuk Natabaya sebagai hakim konstitusi dari lembaga pengusul pemerintah.

Dekan Fakultas Hukum Unsri, DR Febrian MS ketika dihubungi mengaku tengah dalam perjalanan melayat ke rumah duka.

"Ini mau melayat. Yo ini barusan nyampe bandara. Bertemu dengan Pak Mukti Sulaiman (Ketua IKA FH Unsri), rasonyo banyak barusan lewat tadi ada Ketua IKA Unsri (Agung Firman Sampurna)," kata Febrian.

Menurut Febrian, Prof Natabaya salah satu kader terbaik dari Fakultas Hukum Unsri. Beliau mendapatkan Bintang Maha Putra artinya beliau dianggap sosok yang memiliki jasa terhadap negara sehingga ini merupakan kebanggaan kita semua khususnya bagi FH Unsri karena beliau lahir dan dibesarkan dari FH Unsri

"Pernah menduduki jabatan Dekan FH Unsri. Oleh karena itu rasa kehilangan ini tentu bukan hanya milik Fakultas Hukum Unsri, rakyat Indonesia tentu merasa kehilangan dan Alhamdulillah kita bisa mendapatkan baik segi ilmu maupun apa-apa yang telah dilakukan beliau. Kami mengucapkan semoga beliau khusnul khotimah. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan menghadapi cobaan," kata Febrian.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved