Dinkes PALI Pastikan Belum Temukan Penyakit Monkeypox,Tapi Minta Tetap Waspada
Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, Lydwirawan menyebutkan, bahwa sampai saat ini, belum pernah ada ditemukan warga PALI yang terindikasi mengidap cacar
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Budi Darmawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI -- Maraknya isu adanya penyebaran penyakit cacar monyet atau di Indonesia ditanggapi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa (21/5/2019).
• Thermal Scanner Pindai Cacar Monyet Di Bandara dan Pelabuhan, Prioritas Penumpang dari Singapura
• Beredar Pesan WhatsApp anggota TNI Terkena cacar Monyet, Ini Fakta Sebenarnya yang Terjadi
Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, Lydwirawan menyebutkan, bahwa sampai saat ini, belum pernah ada ditemukan warga PALI yang terindikasi mengidap cacar monyet atau Monkeypox.
Meski begitu, diharapkan agar masyarakat Bumi Serepat Serasan untuk tetap mewaspadai dan menjaga kesehatannya.
• KKP Siapkan Alat Antisipasi Masuknya Penyakit Cacar Monyet ke Sumsel, Deteksi Bandara dan Pelabuhan
• Gejala Penyakit Cacar Monyet Viral, Berikut Tanggapan Kadinkes Sumsel Warga Jangan Panik
"Kasus tersebut ditemukan di Singapura, tetapi saat ini seluruh Bandara Internasional dan pelabuhan sudah antisipasi dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh. Di PALI juga kita menginstruksikan bidan desa agar selalu memantau warga sekitar," ujar Lydwirawan melalui sambungan telepon, Selasa.
Menurut dia, penyakit tersebut bertambah mengerikan, terlebih adanya pesan berantai yang menyebutkan satu anggota TNI meninggal gara-gara mengidap Monkeypox.
Hal tersebut, kata Lydwirawan berimbas dengan bertambahnya rasa takut di tengah masyarakat.
"Dipastikan berita itu hoax, karena menurut Kemenkes, belum ada ditemukan kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia," jelasnya.
Kendati demikian, Lydwirawan mengimbau warga apabila terjadi demam tinggi kemudian timbul bercak-bercak hitam dikulit, agar secepatnya mendatangi bidan desa atau Puskesmas terdekat.
"Segeralah periksakan diri ke dokter atau bidan desa terdekat apabila timbul gejala. Agar penyakit sekecil apapun bisa dicegah sejak dini," jelas dia.(cr2)