Ternyata 3 Mei Adalah Hari Kebebasan Pers Internasional, Ini Hari dan Tanggal Penting Lain Bulan Mei
Ternyata 3 Mei Adalah Hari Kebebasan Pers Internasional, Ini Hari dan Tanggal Penting Lain Bulan Mei
Penulis: Feny Maulia Agustin | Editor: Welly Hadinata
Majelis Umum PBB pada tahun 1993 memproklamasikan hari tersebut lewat resolusi A/RES/47/237 dan mempertimbangkan kepentingan hubungan komunitas internasional dengan keluarganya.
Pada hari tersebut, perayaan diperingati dengan mempromosikan kesadaran pentingnya berhubungan dengan keluarga dan meningkatkan pengetahuan terhadap proses sosial, ekonomi, dan demografi terhadap keluarga.
10. Tanggal 17 Mei Hari Buku Nasional
Tahukan kamu sejarah hari buku nasional ini, kenapa diperingati setiap tanggal 17 Mei?
Ada Hari Buku Nasional, ada juga Hari Buku Internasional atau Hari Buku Sedunia, jika dalam bahasa inggrisnya World Book Day.
World Book Day atau Hari Buku Sedunia di peringati setiap tanggal 23 April.
• Piala Indonesia - Tatap Leg 2 Kontra Persija, Pelatih Bali United Dapat Kabar Gembira
• Jonatan Christie Ingin Perbaiki Peringkat demi Tembus Olimpiade 2020
• Jadwal Lengkap MotoGP Spanyol 2019 - Marquez dan Rossi Kembali ke Lintasan Hari Ini
11. Tanggal 17 Mei Hari Internasional Melawan Homophobia (IDAHOT)
Hari Internasional Melawan Homofobia, Transfobia dan Bifobia (bahasa Inggris: International Day Against Homophobia, Transphobia and Biphobia) adalah hari yang ditetapkan pada tanggal 17 Mei dengan tujuan untuk mengkoordinasikan acara-acara internasional yang akan meningkatkan kesadaran akan pelanggaran hak LGBT dan mendorong ketertarikan terhadap perwujudan hak-hak LGBT di seluruh dunia.
Dalam edisi kesembilannya pada tahun 2013, perayaan diadakan di hampir 120 negara di berbagai belahan dunia.
Konsep mengenai hari internasional melawan homofobia dan bifobia sudah digagas dari tahun 2004, dan perayaan pertama diadakan pada tanggal 17 Mei 2005.
Pada tahun 2009, transfobia ditambahkan ke dalam nama perayaan ini. Pencetus gagasan mengenai hari internasional ini adalah Louis-Georges Tin yang berasal dari Prancis.
Tanggal 17 Mei dipilih untuk merayakan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencabut homoseksualitas dari daftar penyakit kejiwaan pada tahun 1990.
12. Tanggal 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional
Tanggal 20 Mei kini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Tanggal tersebut mengambil dari kelahiran organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo).
Budi Utomo didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) di tahun 1908. Empat puluh tahun kemudian atau pada 1948 barulah Presiden Sukarno menetapkan 20 Mei sebagai hari bangkitnya nasionalisme.
13. Tanggal 21 Mei Hari Peringatan Reformasi
Dilansir dari kompas.com dalam pidatonya, Soeharto mengakui bahwa langkah ini dia ambil setelah melihat "perkembangan situasi nasional" saat itu.
Tuntutan rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang, terutama permintaan pergantian kepemimpinan nasional, menjadi alasan utama mundurnya Soeharto.
"Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, kamis 21 Mei 1998," ujar Soeharto, dilansir dari buku Detik-detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006) yang ditulis Bacharuddin Jusuf Habibie.
===