Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW, Kisah Jibril tak Sanggup Lihat Wajah Rasul saat Sakaratul Maut

Kisah hidup Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa tingginya sifat kasih sayang baginda.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
Youtube
Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW, Kisah Jibril tak Sanggup Lihat Wajah Rasul saat Sakaratul Maut 

Pada akhir perkataannya, Rasulullah menyampaikan kabar gembira kepada mereka dengan mengucapkan, ‘Sesungguhnya kami akan menyusul kalian semua’.

Dulu Imut dan Bikin Gemas, Begini Kabar Terbaru Nakula Sadewa yang Kini tak Terekspos Media

Punya Mantu Kaya Seperti Muzdalifah, Ternyata Ini Profesi Orangtua Fadel Islami, tak Kalah Tajir?

Bukan Wanita, Admin Akun Lambe Turah Ternyata Laki-laki! Terungkap Penghasilan & Jumlah Karyawannya

Rasulullah SAW Jatuh Sakit

Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya dia berkata: “Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, Rasulullah mengumpulkan kami di rumah Aisyah RA, kemudian Rasulullah memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda: "Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu."

Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu.

Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah." Allah berfirman: "Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan surga itu bagi orang orang yang bertakwa."

Kemudian kami bertanya: “Bilakah ajal Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadirat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila.” Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullahmenjawab: “Salah seorang ahli bait.” Kami bertanya: “Bagaimana nanti kami mengafani Rasulullah ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.” Kami bertanya: “Siapakah yang mensalatkan Rasulullah di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah pun turut menangis.

Kemudian Rasulullah bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensalatkan aku adalah sahabatku Jibril AS. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tentaranya. Kemudian masuklah kamu dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mulai salat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”

Demi Peningkatan Mutu Pendidikan, Universitas Taman Siswa Lakukan MoU dengan Universitas Sriwijaya

Tips Mengatur Gaji Kecil Agar tak Cepat Habis di Waktu Akhir Bulan, Salah Satunya Utamakan Prioritas

Ramadan 1440 Hijriah, Ini Bacaan Niat Puasa, Doa Buka Puasa serta Ancaman Jika tak Puasa

Kematian Semakin Dekat

Sejak hari itu, Rasulullah SAW bertambah sakitnya yang ditanggungnya selama 18 hari. Setiap hari, ramai umat mengunjungi Rasulullah hingga datangnya hari Isnin, di saat Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sehari menjelang Rasulullah wafat yaitu pada hari Minggu, penyakit Rasulullah semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian dia berkata lagi: “Assolah yarhamukallah,” Fatimah menjawab: “Rasulullah dalam keadaan sakit.”

Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk.

Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah bersabda: “Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam salat.”

Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: “Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?” Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam salat tersebut. Ketika Abu Bakar melihat ke tempat Rasulullah SAW yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia menjerit dan akhirnya pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah.

Rasulullah bertanya: “Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?” Fatimah menjawab: “Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah tidak ada bersama mereka.” Kemudian Rasulullah memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka Rasulullah berjalan menuju ke masjid. Rasulullah salat dua rakaat.

Setelah itu Rasulullah melihat kepada orang ramai dan bersabda: “Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved