Pemilu 2019
Tak Banyak yang Tahu, Inilah Alasan Kenapa Jari Kelingking Harus Dicelupkan ke Tinta Setelah Nyoblos
Dilihat dari sejarahnya, mencelupkan jari ke tinta ungu usai mencoblos pertama kali dilakukan oleh India pada Pemilu 1962.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
Tak Banyak yang Tahu, Inilah Alasan Kenapa Jari Kelingking Harus Dicelupkan ke Tinta Setelah Nyoblos
SRIPOKU.COM - Tanggal 17 April 2019 mendatang merupakan hari yang cukup ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak, di tanggal itu, masyarakat Indonesia akan menentukan pilihan presiden yang akan menjabat selama 5 tahun kedepan.
Karena itulah hiruk pikuk pesta rakayat ini sudah terlihat dimana-mana.
Apalagi Pemilu 2019 kali ini tidak hanya mengajak masyarakat Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden tapi juga anggota legistaltif lainnya.
Dikutip dari kompas.com sebelumnya, Kasubdit Lembaga Pemerintah dan Lembaga Perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dedi Taryadi mengatakan untuk menyebarkan informasi terkait pemilu serentak tersebut.
"Bahwa pada 17 April 2019 mendatang akan diselenggarakan pemilu serentak. Seluruh komponen bangsa harus melakukan upaya penyebaran informasi,” jelas Dedi Taryadi.
• Inilah Tempat Wisata Gratis di Jakarta pada Hari Pencoblosan, dari Monas hingga Rumah Si Pitung
• 10 Larangan yang Perlu Diperhatikan saat Mencoblos di TPS, Awas Hati-hati Bisa Kena Sanksi Ini!
• Ombudsman Sumsel Minta Bawaslu Bekerja Profesional, Jangan Abaikan Praktik Politik Uang
Dalam melalukan pencoblosan di TPS setempat ada beberapa hal yang harus kalian lakukan, seperti di bawah ini:
1. Datang ke TPS antara pukul 07.00–13.00 waktu setempat
2. Membawa formulir model C6/KTP/Surat Keterangan
3. Pastikan tidak ada tinta bukti telah memilih di jari-jari kalian
4. Cek surat suara yang kalian terima, pastikan belum tercoblos dan tidak rusak
5. Hanya diperbolehkan mencoblos dengan alat yang telah disediakan
6. Celup jari kalian pada tinta yang disediakan oleh panitia
• Surah Al Ikhlas Lengkap dalam Bacaan Arab, Latin, Arti dan 7 Kebaikan Membaca Surah Al Ikhlas
• Deal, Sriwijaya FC Boyong Hilton Moreira Sampai Urusi Naturalisasinya Menjadi WNI
• Hubungan Terungkap, Isi Chat Sule dan Baby Shima Sampai Jadi Sorotan, Naomi Zaskia Cemburu?
Nah selain prosedur tentang tata cara mencoblos, ada pula soal cara unik setelah memberi suara, yakni dengan menyelupkan jari ke botol tinta.
Dilihat dari sejarahnya, mencelupkan jari ke tinta ungu usai mencoblos pertama kali dilakukan oleh India pada Pemilu 1962.
Alasannya ialah karena saat itu pencurian identitas tengah marak sehingga penggunaan tinta ungu.
Berdasarkan hasil studi dari Fallow's Chemical Society, London, tinta berfungsi untuk penanda kecurangan.
Setiap pemilih yang memilih lebih dari satu kali akan bisa terdeteksi karena tinta ungu di jari tidak bisa hilang dalam waktu sehari.
Sementara di Indonesia, penggunaan tinta ungu usai mencoblos pertama kali diterapkan pada Pemilu 1999 pasca reformasi.
Kemudian kenapa harus di kelingking?
Sebenarnya tak ada ketentuan harus menyelupkan jari yang mana.
Jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking, itu terserah pada pemilih.
Tapi kebanyakan mereka menyelupkan jari kelingking.
Kenapa tidak empat jari lainnya ?
Dilansir oleh Tribunmedan, Berikut ini alasan yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Ukuran
Secara kasat mata, ukuran jari kelingking lebih kecil dibanding dengan empat jari lainnya.
Itu tentu memudahkan untuk dimasukkan ke dalam botol tinta yang disediakan oleh petugas TPS.
Bila memasukkan jempol, khawatir nanti malah kejepit.
2. Fungsi Jari
Masih karena ukurannya yang lebih ramping dan kecil, biasanya jari kelingking juga digunakan untuk kegiatan lain.
Seperti ngupil, atau ngorek kuping.
3. Sebagai pemenang
Kelima jari ini memang terkadang digambarkan dengan berbagai filosofi.
Seperti misalnya, jempol dianggap sebagai ibu dari empat jari lainnya.
Jari tengah juga dinilai sebagai pemberontak.
Jari manis pengikat dan jari kelingking sebagai pemenang.
===