Buraq dalam Isra' Mi'raj Menurut Ustaz Abdul Somad: Kendaraan Canggih Bernama Barqun
Buroq atau buraq dalam Isra' Mi'raj Menurut Ustaz Abdul Somad:kendaraan canggih bernama barqun Jika Kuda Bersayap Berwajah Wanita Cantik, Bakar!
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: pairat
===
Ayat dan Dalil Tentang Arti Buraq
Dalam peristiwa Isra Miraj yang tercantum dalam banyak hadis menyebutkan Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan di tengah malam dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis di Palestina.
Dalam perjalanan itu, banyak riwayat menyebut Rasulullah mengendarai buraq. Hingga saat ini, belum ada yang dapat memastikan bagaimana sebenarnya rupa buraq.
Banyak yang memahami buraq merupakan kendaraan yang memiliki bentuk seperti hewan tunggangan.
Tetapi, sejumlah riwayat shahih hanya menyebutkan ukuran. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang tercantum dalam Kitab Fathul Bari.
" ... kemudian aku diberikan seekor binatang yang bukan begal (peranakan kuda dan keledai) namum melebihi keledai putih. Al Jaruud mengatakan kepadanya, " Itu adalah buraq wahai Abu Hamzah.' Anas mengatakan, 'Betul, dia (binatang) itu meletakkan langkahnya sejauh pandangan mata..."
" Al Hafiz Ibnu Hajar mengatakan, 'Bukan begal dan melebihi keledai putih.' Demikianlah disebutkan dikarenakan ia adalah binatang tunggangan atau dengan melihat lafaz 'buraq'. Hikmah penyifatan itu adalah sebagai isyarat bahwa orang yang menungganginya adalah dalam keadaan nyaman bukan dalam keadaan perang atau ketakutan. Atau pula untuk menampakkan mukjizat yang terjadi karena kecepatannya yang sangat cepat dengan menunggangi seekor binatang yang tidak pernah disifatkan dengan sifat seperti itu jika menurut keadaan normal."
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Hudzaifah bin Al Yaman mengatakan,
" Rasulullah SAW telah diberikan seekor binatang yang punggungnya panjang dan langkahnya adalah sepanjang mata memandang. Mereka berdua (Rasulullah SAW dan Jibril AS) tidaklah terpisahkan di atas punggung buraq sehingga mereka meyaksikan surga dan neraka … kemudian mereka berdua kembali pulang ke tempat semula (ketika berangkat)..." Abu Isa menyebut hadis ini hasan shahih.
Imam Nawawi menjelaskan para ahli bahasa mengatakan, " Buraq adalah nama binatang yang ditunggangi Rasulullah SAW di malam Isra."
Sementara Az Zubaidiy di dalam kitab Al Mukhtashar Al 'Ain dan pemilik kitab At Tahrir mengatakan, " Buraq adalah binatang yang ditunggangi para nabi." Tetapi, hadis ini meragukan lantaran tidak ada dalil shahih
yang menguatkan dalil digunakan para nabi.
Kecepatan Sinar
Buraq berasal dari kata /barqu yang memiliki arti kilat. Namun, penggantian istilah dari barqu yang berarti kilat menjadi buraq tersebut jelas mengandung pengertian yang berbeda. Jika barqu itu adalah kilat, maka Buraq dapat diasumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan cahaya.
Istilah barqu yang berarti kilat tersebut bisa ditemukan dalam beberapa surah dalam Alquran. Salah satunya yaitu di dalam surah al-Baqarah ayat 20 yang artinya,Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah [2: 20]).