Buraq dalam Isra' Mi'raj Menurut Ustaz Abdul Somad: Kendaraan Canggih Bernama Barqun
Buroq atau buraq dalam Isra' Mi'raj Menurut Ustaz Abdul Somad:kendaraan canggih bernama barqun Jika Kuda Bersayap Berwajah Wanita Cantik, Bakar!
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: pairat
Abdul Somad menjelaskan ada salah kaprah tentang pengambaran Buroq, bentuknya macam kuda, kepalanya perempuan bersayap, kalau ada dan pulang dari sini, habis ceramah, bakar.
"Itu pelecehan terhadap orang kafir kepada Islam."
"Itu orang kafir yang buat, itu pelecehan agama, dijual oleh orang kafir, ada gambar titik di tengah, itu simbol orang kafir. Maka itulah, penggambaran sosk Buraq itu salah."
"Yang benar adalah, disebutkan Ustad Abdul Somad sebagaimana dalam ayat Albaqarah ayat 20."
Yakadul barqu yakhthofu abshoorohum:
"Hampir saja Barqu atau Barqun menyambar mata mereka." apa itu Barqun artinya kilat."
"Maka yang membawa Nabi itu Buraq, kilat cahaya. Jibrail dalam Kitab Tauhid disebut Cahaya. Sakarang Nabi Muhammad apakah itu cahaya, salah satu doanya dia minta dijadikan cahaya."
"Ya Allah jadikan hatiku, telingaku cahaya, mataku cahaya, kiri, kanan, muka ku cahaya, jadikan diriku cahaya."
"Jadi dalam perjalanan itu cahaya, silatikan cahaya melakukan perjalanan panjang senang saja, karena itu cahaya. Cahaya itu kecepatannya 300 ribu kilometer."
"Kalau kita dengan kecepatan itu, maka akan hancur saja. Bayangkan Valentino Rossi yang naik honda saja, hancur bajunya, apalagi kalau naik Buraq."
===
Penjelasan Astadz Adi Hidayat.
Buroq?
"Subhanalladzi asro biabdihi lailam minal masjidil haram."
"Keyakinan itu hanya dipercaya dengan keimanan di masa itu. Tetapi sekarang ada pesawat perjalanan jauh yang bisa ditempuh dalam waktu 45 menit saja."
"Masa itu banyak yang tidak percaya, terutama Abu Jahal, karena ke Masjidil Haram dan Aqso hanya satu malam. Hanya satu yang percaya kepada Nabi, yakni Abu Bakar Shiddiq."
"Buroq adalah kilat, cepat dengan kecepatan cahaya atau Barqun."
"Dijelaskan hadist Muslim, dia bergerak sekelebatan saja." akan sampai tujuan dengan sebatas penglihatan saja, itu perkasa keimanan, diyakini baru hikmah datang, nanti di akhirat akan ditampak Allah SWT."