Baru Diresmikan Presiden, Jalan Tol Palindra Kondisinya Bergelombang

Jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 Kilometer yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo kini kondisinya berlumba

Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Budi Darmawan
ist
Sejumlah kendaraan nampak antri masuk menuju gerbang Tol Palembang-Indralaya. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Beri Supriyadi 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA--Jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 Kilometer yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo kini kondisinya bergelombang.

Pantauan, Minggu (24/3) kondisi jalan bergelombang terdapat dititik jalur Pemulutan. Tentu saja kondisi tersebut, sewaktu-waktu dapat membahayakan pengguna jalan tol Palindra apalagi bagi pengendara yang kurang disiplin memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Sejumlah lubang menganga beraneka ukuran yang berada di beberapa titik di kedua arah ruas tol, baik dari Palembang menuju Indralaya, ataupun sebaliknya.

Adanya lubang-lubang di jalan tol yang berjarak tak kurang 22 kilometer itu kontan membuat pengendara mobil atau truk harus ekstra hati-hati saat memacu kendaraannya. Kebanyakan lubang-lubang tersebut berada di lajur kiri.

Diduga lubang terjadi karena lapisan aspal tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo 12 Oktober 2018 itu lantaran tak mampu menahan beban truk-truk bertonase berat yang kerap melintasi di lajur kiri, lajur khusus bus dan truk.

 
Namun tidak sedikit terdapat lubang di lajur kanan. Hal ini pula yang sempat membuat beberapa pengendara mobil nyaris terjungkal apabila tak berhati-hati.

"Awalnya kondisi jalan mulus. Jadi saya naikkan gas full kecepatan lebih kurang 80 - 100 kilometer. Barulah beberapa saat terlihat kondisi ruas jalan yang bergelombang. Jadi tiba-tiba saya terkejut dan seketika menurunkan kecepatan laju kendaraan," ujar Yadi. 

Kondisi jalan tol Palindra yang banyak terdapat lubang dan bergelombang diakui oleh Kepala Operasional Tol Palindra Darwan Edison.

Saat dikonfirmasi menurut Darwan, jalan yang berlubang dan bergelombang disebabkan karena pengerjaan perbaikan yang kurang bagus dilakukan oleh pekerja ditambah saat ini musim penghujan. Jadi kerusakan jalan pun kian parah.

"Pengerjaan penampalannya yang kurang bagus. Sudah ditambal eh rusak lagi. Apalagi saat ini musim hujan terus," kata Darwan Edison.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved