Usung Start Up ENIMO, Lima Mahasiswa Unsri Raih Silver Winner di Malaysia Tecnology Expo

lima mahasiswa Unsri yang tergabung dalam Start Up ENIMO berhasil meraih SILVER WINNER untuk Kategori Asian Youth Innovation Awards 2019

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, HANDOUT
Lima mahasiswa Universitas Sriwijaya yang tergabung dalam Start Up ENIMO berhasil meraih SILVER WINNER untuk Kategori Asian Youth Innovation Awards 2019 pada ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 21-23 Februari 2019 di Putra World Trade Centre (PWTC) Kuala Lumpur, Malaysia. 

"Enimo inilah yang akan membantu mereka, untuk mengembangkan, karena pada aplikasi ini terdapat tutorial. Apilkasi ini berbasis teknologi, jadi bisa di akses di smartpohe. Tapi saat ini masih dalam pengembangan, sehingga bisa akses di playstore. Kami berencana melakukan promosi akan menawarkan ke pihak sekolah berupa trial. Target kami ini masyarakat umum intinya melalui sekolah-sekolah. Dengan pembelajar ENIMO dengan mengembang kreativitas inovatif," jelas Risda.

Selain itu jelasnya, dibuat juga tutorial dalam bentuk buku, sehingga bisa dipergunkan untuk daerah khususnya Sumsel yang terkendala akses internet.

"Kurikulum 2013 mewajibkan matapelajaran kewirausahaan, dan aplikasi ini salah satu tujuan untuk membantunya," tambah Sultan.

Gubernur Sumsel : Inilah Herman Deru Tidak Pernah Memelihara Permusuhan

Sungai Macak OKU Timur Meluap, Puluhan Rumah Warga Terendam Berikut Juga Puluhan Hektar Sawah

Target Satu Dapil Satu Kursi, Langkah Ini yang Dilakukan Setiap Kader PKS di Sumsel

Addiansyah menjelaskan Malaysia Technology Expo (MTE) merupakan acara Internasional tahunan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2001.

Sementara Risda Intan S memaparkan berdasarkan data dari Global Human Capital Index, Indonesia menempati peringkat ke 65 dari 130 negara dalam hal pengembangan sumber daya manusia yang ditentukan oleh pendidikan formal dan bagaimana ketrampilan dikembangkan dan diterapkan di tempat kerja. 71 persen siswa lulusan sekolah menengah atas tidak melanjutkan ke PT dan kembali ke masyarakat tanpa keterampilan hidup.

Hal ini menyebabkan pemuda Indonesia menghadapi tingkat pengangguran sebesar 15,6 persen, jauh di atas rata-rata negara pada umumnya, yaitu sebesar 6,2 persen.

Karenanya, pelatihan kewirausahaan dibutuhkan agar dapat memberikan inspirasi inovatif dan membuka lapangan kerja baru. Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk dunia yang makin bertambah dan makin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang terbentuk dan terasah dengan baik sejak dini akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia inovatif yang mampu membebaskan bangsa dan negaranya dari ketergantungan pada sumberdaya alam.

Kepung Lokasi Pembuangan Sampah, Hal Ini yang Dilakukan Kapolres Lahat Bersama Jajarannya

Kapolresta Palembang Pimpin Upacara Pemakaman Kanit Ranmor Iptu Mardanus Ali Akbar

Kapolresta Palembang Ajak Jajarannya Bersih-bersih Sampah di Pasar 10 Ulu Palembang

Untuk meningkatkan keterampilan berwirausaha, diperlukan suatu model pembelajaran yang multidisiplin ilmu dan berorientasi pada keterampilan guna menghadapi tantangan global yang akan dihadapi siswa kedepan. Dalam hal ini, pemerintah sebenarnya telah mengembangkan kurikulum 2013, dimana proses pembelajarannya menitikberatkan pada pembelajaran yang bersifat multidisiplin ilmu, berpusat kepada siswa, aktif dan kritis, perubahan pola pembelajaran interaktif, serta kelompok/tim.

Namun pada implementasinya, penerapan kurikulum 2013 di lapangan menemui banyak masalah. Kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara instan, sehingga daya inovasi yang dimiliki oleh siswa tergolong rendah. Selain itu, jumlah bahan ajar pendamping yang dapat meningkatkan keterampilan proses dan minat kewirausahaan pada siswa khususnya modul yang dikembangkan oleh guru di sekolah masih sangat langka.

Penyebab lain yang menjadi penghambat pembelajaran kewirausahaan adalah dikarenakan kurangnya investasi dalam penelitian, pengembangan dan infrastruktur TIK. Hal ini yang menjadi penyebab kemampuan siswa untuk berinovasi rendah, terutama inovasi digital.

TKW Asal Palembang Ditahan di Malaysia, Begini Kondisi Kakak Kandungnya yang ada di Palembang

Minta Tolong Jokowi dan Prabowo, Kicauan Medsos Keluarga TKW Asal Palembang yang Diculik di Malaysia

Keluar Malam Demi Rawat Warga, Cerita Bidan Desa di Pemulutan Ogan Ilir yang Diperkosa OTD

Berdasarkan data dari Indeks Inovasi Global, Indonesia berada di peringkat ke-87 dari 127 negara secara keseluruhan dalam hal kemampuan berinovasi, khususnya inovasi digital.

"Oleh karena itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal berinovasi, ENIMO, start up gagasan mahasiswa Universitas Sriwijaya, mengembangkan buku dan aplikasi pembelajaran kewirausahaan berbasis STEAM," kata Risda.

Risda menyebut, STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Math) adalah sebuah metoda pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan multidisplin ilmu dan berbasis masalah yang bertujuan untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang-bidang STEAM, sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai pada kegiatan penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut.

BREAKING NEWS : Kabel Jembatan Musi IV Palembang Sepanjang 256 Meter Digasak Pencuri

Kabel yang Dicuri Sangat Vital, Jembatan Musi IV Palembang pun Rentan Bahaya, Tenyata Ini Fungsinya

Berawal dari Sampah, Cewek Asli Palembang Ini Wakili Indonesia ke Hollywood Amerika Serikat

"Pembelajaran kewirausahaan yang diintegrasikan dengan STEAM mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang secara utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dari produk dan pasar dengan menggunakan prinsip ilmiah dalam sains, teknologi, dan matematika," katanya.

STEAM merupakan landasan penting dalam pengembangan dan pembangunan Indonesia kedepannya. Hal ini dikarenakan menurut National Science Foundation, dalam 10 tahun ke depan, 80% lapangan pekerjaan akan membutuhkan kemampuan kompetensi sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved