Dehidrasi Pada Bayi, Jangan Panik, Begini Cara Mencegahnya
Jumlah cairan rehidrasi oral yang diberikan setiap kali bayi atau anak mengalami diare adalah 10 mL per kilogram berat badan bayi
SRIPOKU.COM-- Dehidrasi pada bayi bukanlah hal yang mudah terlihat dan membuat panik dibandingkan penyakit lainnya seperti demam, misalnya.
Namun, bila bayi mengalami dehidrasi, akibatnya bisa membahayakan.
Karena itu daripada menangani dehidrasi pada bayi, lebih baik mencegahnya.
• Pernikahan Semakin Bahagia Jika Melakukan 5 Hal Sederhana Tapi Penting Berikut Ini
• Terapi Lintah Ternyata Ampuh Sembuhkan Diabetes Hingga Mengurangi Risiko Amputasi, Ini Caranya
• 3 Kiat Agar Bayi Tetap Sehat di Musim Hujan

Untuk mencegah dehidrasi pada bayi sangat mudah:
1. Berikan asupan minum yang cukup pada keadaan cuaca panas.
Rehidrasi dengan cairan ini merupakan salah satu cara efektif mencegah dehidrasi pada bayi.
2. Apabila anak mengalami diare, yang mungkin disertai muntah atau demam, Anda dapat mencegah dehidrasi pada bayi dengan segera memberikan cairan rehidrasi oral khusus bayi dan anak, misalnya indoralyte, renalit, pedialyte, yang diberikan sedikit-sedikit tetapi sering sehingga bayi tidak sampai mengalami dehidrasi.
Jumlah cairan rehidrasi oral yang diberikan setiap kali bayi atau anak mengalami diare adalah 10 mL per kilogram berat badan bayi, sedangkan setiap kali bayi atau anak mengalami muntah adalah 5 mL per kilogram berat badan bayi.
Contoh, bayi dengan BB 8 kg, berikan cairan rehidrasi oral sebanyak 80 mL setiap kali bayi diare dan 40 mL setiap kali bayi muntah, untuk menggantikan cairan yang keluar.
• Tak Banyak Yang Tahu, Ini Manfaat Tersembunyi dari Labu Siam
• 5 Cara Menyembuhkan Luka Dengan Cepat Dengan Menggunakan Teknik Alami ini
• DAUN TALAS, Ini 9 Manfaatnya Untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya yang Benar Agar Berkhasiat

Penting diketahui, pemberian cairan rehidrasi oral ini pada bayi lebih baik dibandingkan air putih biasa, karena cairan ini mengandung glukosa dan elektrolit yang dapat menggantikan glukosa dan elektrolit yang keluar dari tubuh akibat muntah dan diare.
Apabila bayi masih mendapatkan ASI, Anda dapat memberikan ASI secara lebih sering untuk menggantikan cairan yang keluar melalui muntah dan diare.
3. Cara lain mencegah dehidrasi pada bayi adalah gantikan setiap cairan yang keluar.
Dengan menggantikan setiap cairan yang keluar, diharapkan bayi tidak sampai jatuh ke dalam keadaan dehidrasi.

Perlu diperhatikan bahwa keadaan muntah dan/atau diare yang disertai dengan demam akan mempercepat terjadinya dehidrasi, karena kebutuhan cairan akan meningkat akibat penguapan melalui kulit saat demam, dan dengan demikian bayi membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.
4. Selain itu, beberapa kasus lainnya perlu juga kita perhatikan, supaya tidak berkembang menjadi dehidrasi pada bayi:
Demam: Saat anak mengalami demam berikan banyak cairan.
Jika ia terlihat kesulitan dalam menelan, berikan obat anti nyeri atas petunjuk dokter.
Kepanasan: Terlalu banyak aktivitas di hari yang panas, atau duduk diam dalam waktu lama di ruang yang panas dan penuh sesak bisa menyebabkan berkeringat deras dan kehilangan cairan.
Berikan cairan lebih banyak dari biasanya dalam kondisi seperti ini untuk mencegah dehidrasi pada bayi.

Menolak minum: bisa jadi ini dia penyebabnya bayi menolak minum atau enggan menyusui; radang tenggorokan, sakit di tangan, kaki.
Lihat kondisi ini dengan seksama.
Jika menemukan sesuatu, kerongkongannya merah, banyak sariawan, lebih baik konsultasi dengan dokter. Tetap berikan ASI. (Gazali Solahuddin)
Artikel ini telah tayang di situs nakita.grid.id dengan judul:
Awas Dehidrasi Pada Bayi! Moms Harus Kenali Cara Mencegahnya