Suka Diabaikan, Inilah Waktu Yang Tepat Bagi Bayi Untuk Minum Air Putih
Padahal bayi di usia 0-6 bulan sangat berbahaya jika mengonsumsi air putih.
SRIPOKU.COM -- Sebagian orangtua beranggapan, bayi harus minum air putih setelah minum ASI.
Padahal bayi di usia 0-6 bulan sangat berbahaya jika mengonsumsi air putih.
Normalnya, Si Kecil bisa diberikan setelah menginjak usia 6 bulan.
Kok bisa?
Ya, meski sekadar air putih, minum air putih tidak bermanfaat bagi bayiyang masih berusia 0-6 bulan.
Bayi hanya butuh ASI di usia 0-6 bulan.
• Sebentar Lagi Anak Masuk Sekolah, Berikut 3 Langkah Persiapkan Dana Untuk Pendidikan si Buah Hati
• Mengolah Terong Tak Ingin Lembek Setelah Dimasak, Ikut Tips Berikut Ini, Jadi Makin Enak
• PENTING! Sebelum Konsumsi Ikan Baiknya Ketahui Dulu Kondisinya Sebelum Dimasak. Lakukan 4 Cara Ini

Jangan khawatir ia tidak tercukupi kebutuhan cairannya.
Ia belum memerlukan makanan dan minuman tambahan, termasuk air putih.
Air putih tidak sekadar sia-sia, tapi juga berisiko membahayakan kesehatan si kecil.
Mulai berisiko menyebabkan diare dan memperberat fungsi ginjal.
• ANDA PERLU TAHU, Selain Kaya Manfaat, Biji Ketumbar Juga Berbahaya Bagi Orang-Orang Berikut Ini
• Si Kecil Sering Nangis! Mungkin Inilah Penyebabnya, Segera Ambil Tindakan
• Inilah 13 Diet yang Baik, Aman dan Sehat Untuk Menurunkan Berat Badan
Bahkan, air putih juga berisiko menyebabkan keracunan.
Kelebihan air di perutnya akan menyebabkan ia kehilangan nutrisi penting dari ASI.
Kondisi ini juga menyebabkan pasokan ASI yang ia konsumsi jadi berkurang.

Mikroorganisme, mineral dan zat lain juga dapat merusak sistem pencernaan bayi.
Selain itu, zat ini juga dapat merusak bakteri baik dari sistem pencernaannya.
Jika air diberikan berlebihan Si Kecil sangat mungkin mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan membuat bayi menjadi sakit.
Selain itu, air putih juga memberi dampak ginjal pada bayi.
• Hentikan Kebiasaan Mengeluh dengan 7 Cara Ini, Hidup Akan Jadi Lebih Bahagia
Ginjal bayi 0-6 bulan belum berfungsi dengan baik, sehingga jika ia diberi air putih dalam jumlah banyak maka air seni akan membawa keluar elektrolit dalam darah, misalnya natrium atau sodium, yang sebenarnya berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme.
Jika kekurangan natrium/sodium, bayi berisiko mengalami kejang, karena kehilangan sodium dapat memengaruhi aktivitas otak.
Semakin banyak elektrolit yang "terbuang", semakin banyak risiko negatif yang dapat dialami.
Alhasil, kalau bayi mengeluarkan banyak elektrolit dari semua organ tubuhnya, baik jantung, ginjal, paru-paru, maka aktivitas otak dapat terganggu.
Gejalanya, bisa berupa suhu tubuh rendah hingga kejang-kejang.
Artikel ini telah tayang di situs nakita.grid.id dengan judul:
Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?
Penulis : Gisela Niken