Pelayanan di Pintu Jalan Tol Palindra Dikeluhkan, Manager Ops Menilai Hanya Masalah Komunikasi
pembayaran sistem Tapping menggunakan kartu di Jalan Tol Palindra (Palembang-Indralaya) masih kerap dikeluhkan sejumlah pengendara.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejak diberlakukannya pembayaran sistem Tapping menggunakan kartu di Jalan Tol Palindra (Palembang-Indralaya) masih kerap dikeluhkan sejumlah pengendara.
Keluhan sistem Tapping menggunakan kartu di Jalan Tol Palindra (Palembang-Inderalaya), lantaran hak hanya membuat antrean kendaraan menjadi panjang tetapi juga pelayanan petugas.
Sikap yang terkesan enggan melayani dari petugas Jalan Tol Palindra ini, dikeluhkan Rahmat sebagai salah satu pengendara.
Menurutnya, dirinya sangat menyayangkan sikap dari petugas yang dinilainya angkuh, padahal saat itu ia benar-benar tak bisa keluar dari mobil.
• Pengamat Sosial: Penggunaan Jalan Tol Palindra Belum Maksimal
• Herman Deru Kaget Tol Palindra-Muaraenim Tembus 2 Jam
• Bank SumselBabel Fokus Garap Pasar Perbankan Digital. Optimalkan BSB Cash untuk LRT dan Tol Palindra
Ia mengaku, saat hendak masuk gerbang Tol, dirinya tidak bisa turun dari kendaraannya lantaran posisinya sedang diguyur hujan. Belum lagi kondisinya yang menggunakan tongkat, sehingga sulit berdiri keluar mobil.
"Saat itu juga posisi istri saya sedang menggendong anak. Jadi kami tidak bisa turun untuk menambah saldo kartu tol.
Minta tolong sama petugas, malah disuruh turun sendiri, jujur saya sempat kesal saat itu, sehingga kami harus meminta pengendara di belakang agar menambahkan saldo kartu kami," jelas dia kepada Sripoku.com, Sabtu (29/12/2018).
Menanggapi hal tersebut, Manager Operasional Tol Palindra, Darwan Edison menilai, bahwa masalah ini hanya diperlukan komunikasi yang baik antara pengguna tol dan petugas.
Menurutnya, pengemudi yang memang tak bisa keluar dari kendaraan dengan apapun alasannya, sebaiknya komunikasikan secara baik dengan petugas dan jangan sampai adanya salah paham.
Namun demikian, kata dia, lebih baik jangan berkendara dengan keadaan sedang tak sehat, sebaiknya menggunakan sopir atau minta didampingi dengan rekan lain.
"Disini kita ini hanya dipinjamkan mesin untuk Top up (menambah saldo) kartu tol dari bank yang bersangkutan seperti Bank BNI, BRI BCA, BTN, Mandiri, dan Bank Sumsel Babel. Namun, Sebaiknya lebih bagus isi saldo di Bank atau ATM dibandingkan di Tol untuk menghindari antrean yang panjang," ungkap Edison.
Ia menambahkan, top up saldo kartu tol yang disediakan akan melayani pengemudi yang terdesak dan memang membutuhkan tambahan saldo.
"Kita batasi top up sampai Rp 50 ribu, kami juga membuat 3 lajur khusus pengemudi yang saldo kartu tolnya cukup, sehingga mengurangi penumpukkan kendaraan yang biasanya dipenuhi dengan kendaraan pribadi," jelasnya.
Diakuinya, hal yang sulit dikelola adalah dibagian top up karena cukup banyak pengemudi yang bakal antre yang untuk mengisi saldonya.
"Dari 10 ribu kendaraan yang melintasi tol 1000 kendaraan mengisi saldo saat di tol. Dari itu, kita imbau kepada masyarakat pengguna tol agar jangan lupa mengisi saldo kartu tolnya di Bank terlebih dahulu," ujarnya