Tata Air Mikro Faktor Penentu Dalam Water Balance System

Faktor utama dan terpenting di dalam pengelolaan lahan rawa baik yang bergambut ataupun tidak adalah sistem pengelolaan air

Editor: Salman Rasyidin
SRiPOKU.COM/BERI SUPRIYADI
Pemadamkan api yang membakar lahan gambut /Ilustrasi 

Kondisi lereng yang landai dan elevasi yang rendah menyebabkan tinggi muka air tanah di lahan gambut cukup tinggi sehingga keadaan mudah jenuh air pada saat intensitas hujan yang tinggi.

Setelah keadaan jenih air tercapai se lanjutnya berubah menjadi limpasan permukaan langsung menuju saluran drainase.

Oleh sebab itu semua faktor penghambat di areal lahan gambut harus diperhatikan dengan cermat agar supaya tidak terjadi kesalahan pengelolaan, karena resiko kerusakan lahan gambut sangat tinggi dan butuh waktu lama untuk perbaikan.

Tata air mikro menjadi kunci dalam pengaturan water management di lahan gambut.

Berbagai inovasi dapat dilakukan seperti pengaturan saluran drainase yang optimal dan pemasangan pintu-pintu klep ataupun overflow, drop structure dan lain-lain.

Pada intinya bahwa TMAT harus dijaga pada level yang optimal dan terkontrol dengan baik.

Tata air mikro juga mempertimbangkan elevasi muka tinggi lahan agar tidak terjadi overdrainage.

Pada level tata air makro, akan tetap dilakukan pembagian zona air sesuai dengan elevasi tinggi lahan, pembuatan sekat kanal maupun sekat lahan.

Pembuatan bangunan infrastruktur pendukung seperti pintu air, pintu klep dan lain-lain juga sangat diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Selain tata air makro dan mikro, monitoring water management juga sangat diperlukan sebagai usaha untuk mengkoleksi/ mengumpulkan data-data baik data primer, sekunder maupun data pendukung.

Data-data tersebut sangat berguna untuk membuat perencanaan water management serta evaluasi/ perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam rangka penerapan sistem water management yang lebih baik.

Sebagai salah satu kajian lapangan, penulis mengambil sampel PT. Rimba Hutani (RHM) Mas yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. PT RHM ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan sebagian areal kerjanya berada di kawasan lahan gambut yang sudah berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian gambut.

Pengelolaan tata air secara makro dan mikro diterapkan secara konsisten agar kelestarian usaha dan aspek lingkungan serta sosial ekonomi tetap terjaga.

PT. RHM selama ini dinilai sudah berperan aktif dalam pengem-
bangan teknologi dalam pengelolaan gambut seperti pemasangan water logger, AWS (Automatic Weather System), dan instrument pengamatan water management lainnya.

Selain itu juga dikembangkan berbagai program IT untuk mempermudah pemantauan pengelolaan lahan gambut seperti WMMS (Water Management Monitoring System) dan aplikasi OWMS (Operation Water Management System).

Dalam komitmennya yang penulis lakukan pengkajian, PT. RHM menyadari bahwa tidak mudah dalam pengelolaan lahan gambut agar tetap lestari, tetapi dengan komitmen yang kuat PT. RHM tetap optimis untuk memajukan pembangunan dunia kehutanan khususnya di lahan gambut.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved