Pemenang Pilpres 2019 Menurut Ramalan Sudjiwo Tedjo : Sekarang Saya Tak Berani Mengkritik Jokowi

Sudjiwo menilai bahwa saat ini bahasa dinilai sebagai simbol karena situasi sudah terbelah. Sudjiwo lantas menanyakan sampai kapan Indonesia begini

Editor: Candra Okta Della
IST
Prabowo, Sudjiwo Tedjo dan Jokowi 

"Sekarang saya tidak berani mengkritik Jokowi, gara-gara raju Juli Antoni dan cebong-cebong ini," ujar Sudjiwo.

Setelah itu, Presiden Janckuers itu menceritakan bahwa dulu dirinya berani mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Baca: Kerahkan 7000 Personel Pam Pileg dan Pilpres, Jangan Ragukan Netralitas TNI dan Polri

Baca: Menolak Ikut Gerakan #2019GantiPresiden, Tapi Mahfud Bersedia Ikut Gerakan yang Satu Ini

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo ()

"Dulu saya itu berani kritik pak SBY, saat pak SBY meminta untuk menghemat energi, saya mencuit meminta netizen untuk mematikan TV saat SBY berpidato, aku sudah berani banyak salah tafsir menilai Pak SBY sebagai presiden, atau karena aku sudah tua, atau karena cebong-cebong ini lho," ujar Sujdiwo sambil menunjuk Raja Juli Antoni.

Mendengar pernyataan Sudjiwo Tedjo, Rocky Gerung dan seluruh hadirin yang ada di studio ILC tertawa terbahak-bahak.

Di akhir perkataannya, Sudjiwo menilai bahwa ucapan Prabowo dan Jokowi merupakan sebuah hal yang biasa.

"Saya itu kalau ngomong jancuk nggak ada yang tersinggung, apa saya harus nyapres dulu," ujar Sudjiwo.

Lantas Karni Ilyas menimpali bahwa wajah Sudjiwo sudah terlihat jancuk.

"Karena dilihat dari wajahnya sudah jancuk," ujar Karni yang disambut tawa hadirin.

Setelah itu, Sudjiwo berpesan agar di dalam politik saling menguatkan.

Baca: Cuma Menyapa Sandiaga Uno, Kades Ini Dilaporkan ke Polisi, BPP Sebut Sikap Panwaslu Overacting

Baca: Maruf Amin Ungkap Isi Hatinya, Mengaku Tak Nyaman Jadi Cawapres Lebih Baik Jadi Ketua MUI

Capres dari poros Gerindra, Prabowo Subianto berbincang dengan capres dari poros PDIP, Jokowi-JK saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Pada pengundian ini, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut satu sedangkan Jokowi-JK nomor urut dua.
Capres dari poros Gerindra, Prabowo Subianto berbincang dengan capres dari poros PDIP, Jokowi-JK saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Pada pengundian ini, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut satu sedangkan Jokowi-JK nomor urut dua. (KOMPAS.COM)

"Ada sebuah video yang viral, ada pelari yang kakinya terkilir kemudian lawannya justru ditolong, bisakah Pak Prabowo dan Pak Jokowi begini, kalau pak Jokowi ingin meraih kemenangan terhormat, Pak Prabowo jangan dilemahkan , justru dikuatkan sehingga menangnya itu dengan terhormat," ujar Sudjiwo Tedjo.

Sebelumnya, Sudjiwo Tedjo juga menuliskan cuitan politik.

Mulanya, Sujdiwo Tedjo mengomentari terkait isu matinya mesin politik di kubu calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dilansir TribunJateng.com, melalui akun Twitter @sudjiwotedjo, pada Kamis (1/11/18).

Mulanya, Sudjiwo Tedjo mentautkan sebuah video pelari marathon yang saling membantu hingga garis finish.

Lantas, Sudjiwo Tedjo menyebut bahwa dirinya bukan pendukung Prabowo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved