Berita Palembang

Masyarakat Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji Tiga Kilogram

Kelangkaan gas melon itu membuat masyarakat kesusahan untuk beraktifitas rumah tangga maupun berjualan.

Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/WAHYU KURNIAWAN
Gas tiga kilogram mengalami kelangkaan sejak beberapa hari terakhir, Kamis (8/11). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sudah hampir dua minggu terakhir gas elpiji tiga kilogram sulit diperoleh masyarakat.

Kelangkaan gas melon itu membuat masyarakat kesusahan untuk beraktifitas rumah tangga maupun berjualan.

Banyak agen maupun pengecer tidak tahu penyebab kelangkaan gas tiga kilogram tersebut, dan mereka pun kebingungan melayani pertanyaan yang datang dari para konsumen pembeli gas melon itu.

Baca: Buat Keterangan Palsu Soal Pembegalan, Terancam Dipenjara Selama 4 Tahun

Yumi, salah seorang penjual gas mengatakan gas ukuran tiga kilogram itu sejak lima hari terakhir sudah habis.

Bahkan, hinggga hari ini, belum ada pasokan dari distributor. Hampir keseluruhan tidak ada yang menjual gas tiga kilo.

“Di mana-mana agen gas tabung hampir tidak memiliki lagi stok, dan semuanya kosong. Saya juga kurang paham kenapa bisa seperti ini,” Jelasnya saat ditemui, Kamis (8/11).

Baca: Guru dan Siswa SDN 226 Palembang Asyik Bermain Permainan Tradisional

Kini dengan kelangkaan gas melon ada saja pengecer yang melakukan kenaikan harga.

Biasanya dari harga Rp 20 ribu dinaikan menjadi Rp 25 ribu ini menjadi sebuah hal yang cukup lumrah karena mau tidak mau gas itu menjadi sebuah kebutuhan.

“Mau tidak mau masyarakat harus merogoh kocek lebih untuk membeli gas,” Ujarnya.

Lanjutnya lagi, stok gas ukuran kecil sudah habis beberapa hari ini.

Baca: Cemas Disuruh Berhenti Oleh Petugas Kepolisian, Orangtua di OKI Ini Malah Dapat Helm Gratis

Karena itu, ia menjual elpiji ukuran 20 kilogram dengan harga yang cukup tinggi. Mau tidak mau inilah yang ada dan bagaimana lagi kita tidak punya kekuatan untuk memaksa pihak bersangkutan.

"Kami masih ada stok gas tabung ukuran 20 kilogram dengan harga Rp 170 ribu per tabung atau naik dari harga normal yang biasanya dijual antara Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per tabung," ujarnya.

Sementara itu, Ika seorang ibu rumah tangga mengungkapkan kelangkaan gas membuat dirinya bingung kenapa bisa terjadi dan harus membeli gas ditempat yang cukup jauh dan selisih harga Rp tiga ribu.

Baca: Toyota Fortuner Hangus Terbakar di Ogan Ilir, Begini Kronologis Detik-detik Percikan Api Berasal

“Masak jadi susah, untung nya masih ada yg jual gas walau harga nya sedikit lebih mahal,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved