Bandara Baru di Istanbul Dibangun dengan Baja Setara 80 Menara Eiffel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan begitu bangga meresmikan bandara internasional baru di Istanbul pada Senin (29/10/2018).
SRIPOKU.COM, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan begitu bangga meresmikan bandara internasional baru di Istanbul pada Senin (29/10/2018).
Pemerintah Turki menyebut bandara dinamai Bandara Istanbul itu akan menjadi bandara terbesar di dunia.
"Bandara baru akan menjadi kebanggaan negara kita dan sebuah contoh kepada dunia," ucapnya, seperti diwartakan AFP.
"Istanbul tidak hanya kota terbesar kita, tapi juga ikon paling bernilai di negara kita," ujarnya.
Bandara tersebut merupakan salah satu dari mega proyek yang dibangun dalam masa pemerintahan Erdogan.
Proyek senilai 10,5 miliar euro atau sekitar Rp 182 triliun itu bakal menjadi hub penerbangan dunia yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika.
Tapi bandara baru akan melayani penerbangan ke lima destinasi, sampai pembukaan selanjutnya pada 29 Desember 2018.
Erdogan menyebut bandara baru itu sebagai "raksasa", dengan bangunan seluas 1,4 juta meter persegi atau 8 kali lebih besar dibandingkan bandara Ankara.
Dia juga mengungkapkan, baja yang diperlukan untuk membangun Bandara Istanbul setara dengan 80 Menara Eiffel di Paris, Perancis.
"Lebih dari itu, sebanyak 80 Menara Eiffel bisa dibangun dengan 640.000 ton baja yang digunakan dalam kontruksi ini," tuturnya.
Ketika benar-benar rampung pada 2018, bandara akan memiliki enam landasan pacu dan dua terminal sepanjang 76 km persegi, atau tiga kali lebih luas dibandingkan ukuran bandara Ataturk.
"Dengan terminal kargo dan penerbangan, banyak tempat parkir, unit pendukung, dan fasilitas sosial, bandara ini sungguh pekerjaan yang sangat besar," kata Erdogan.
Aksi protes pekerja
Meski bandara akan menjadi permata di Turki, namun kritik membanjiri Erdogan atas pembangunan mega proyek tersebut, yang dianggap berlebihan dan merusak lingkungan.
Pada bulan lalu, ratusan bekerja menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes kondisi yang buruk dan terkait sejumlah kematian selama pengerjaan proyek.